24.3 C
Probolinggo
Thursday, June 1, 2023

KH Syihabuddin Sholeh jadi Ketua PCNU, Wacana Bangun Rumah Sakit

KRAKSAAN, Radar Bromo – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kota Kraksaan akhirnya mempunyai pimpinan definitif. Minggu (30/8), K.H. Syihabuddin Sholeh, terpilih secara aklamasi sebagai ketua Tanfidziyah. Begitu juga dengan K.H. Wasik Hannan, sebagai Rais Syuriah.

Dalam Konfercab PC NU Kota Kraksaan ke-30 di Pondok HATI Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, itu Kiai Wasik mengatakan, NU sangat peduli dengan nasib sesama. Terutama, kepada masyarakat yang masih mengalami keterbelakangan ekonomi.

Salah satunya, upaya NU dalam mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi dilakukan melalui Koin NU. “Karena banyak yang di bawah garis kemiskinan, masyarakat masih membutuhkan uluran tangan kita. Nantinya, hal ini akan ditekankan kepada Tanfidziyah,” ujar pengasuh Pesantren Miftahul Jannah Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan itu.

Baca Juga:  Perangkat Desa Patemon Kulon yang Dimassa Mencuri di Banyak Tempat

Sedangkan, Kiai Syihabuddin mengungkap, ada tiga sektor utama yang nantinya akan menjadi perhatian PC NU Kota Kraksaan. Pertama, sektor pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Khusus sektor ketiga harus mendapatkan perhatian lebih, baik secara kualitas maupun kuantitas.

“Sektor ekonomi, misalnya melalui koin NU maupun LazisNU. Sektor kesehatan tidak bisa lepas dari perekonomian dan pendidikan warga. Semakin baik dua sektor itu, maka kualitas ke depan juga meningkat,” ujarnya.

PC NU juga mewacanakan pembangungan rumah sakit. Dengan populasi mayoritas, NU di Kabupaten Probolinggo belum punya rumah sakit. “Pembangunan rumah sakit itu kami usahakan dalam 5 tahun ke depan. Mudah-mudahan tercapai,” ujar pengasuh Pesantren Darul Hikmah Desa Sidopekso, Kecamatan Kraksaan tersebut.

Baca Juga:  Hibah di Kab Probolinggo Diusulkan Rp 18 M untuk 42 Lembaga, NU Terbesar

Selain itu, dalam Konfercab, Nahdliyin juga menyumbang Rp 114 juta untuk Muktamar NU. Dana itu diperoleh melalui Koin NU yang bergulir di 14 MWC. “Hal tersebut diharapkan dapat menambah kualitas kejamiiyahan atau ke-NU-an. Memperkuat kemandirian NU menjelang satu abad,” ujar Kiai Syihabuddin. (mu/rud/fun)

KRAKSAAN, Radar Bromo – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kota Kraksaan akhirnya mempunyai pimpinan definitif. Minggu (30/8), K.H. Syihabuddin Sholeh, terpilih secara aklamasi sebagai ketua Tanfidziyah. Begitu juga dengan K.H. Wasik Hannan, sebagai Rais Syuriah.

Dalam Konfercab PC NU Kota Kraksaan ke-30 di Pondok HATI Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, itu Kiai Wasik mengatakan, NU sangat peduli dengan nasib sesama. Terutama, kepada masyarakat yang masih mengalami keterbelakangan ekonomi.

Salah satunya, upaya NU dalam mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi dilakukan melalui Koin NU. “Karena banyak yang di bawah garis kemiskinan, masyarakat masih membutuhkan uluran tangan kita. Nantinya, hal ini akan ditekankan kepada Tanfidziyah,” ujar pengasuh Pesantren Miftahul Jannah Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan itu.

Baca Juga:  Empat Ruas di Kab Probolinggo Masuk Rencana Pemeliharaan

Sedangkan, Kiai Syihabuddin mengungkap, ada tiga sektor utama yang nantinya akan menjadi perhatian PC NU Kota Kraksaan. Pertama, sektor pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Khusus sektor ketiga harus mendapatkan perhatian lebih, baik secara kualitas maupun kuantitas.

“Sektor ekonomi, misalnya melalui koin NU maupun LazisNU. Sektor kesehatan tidak bisa lepas dari perekonomian dan pendidikan warga. Semakin baik dua sektor itu, maka kualitas ke depan juga meningkat,” ujarnya.

PC NU juga mewacanakan pembangungan rumah sakit. Dengan populasi mayoritas, NU di Kabupaten Probolinggo belum punya rumah sakit. “Pembangunan rumah sakit itu kami usahakan dalam 5 tahun ke depan. Mudah-mudahan tercapai,” ujar pengasuh Pesantren Darul Hikmah Desa Sidopekso, Kecamatan Kraksaan tersebut.

Baca Juga:  Katib Syuriah PW: NU Tidak Mengenal Konferensi Luar Biasa

Selain itu, dalam Konfercab, Nahdliyin juga menyumbang Rp 114 juta untuk Muktamar NU. Dana itu diperoleh melalui Koin NU yang bergulir di 14 MWC. “Hal tersebut diharapkan dapat menambah kualitas kejamiiyahan atau ke-NU-an. Memperkuat kemandirian NU menjelang satu abad,” ujar Kiai Syihabuddin. (mu/rud/fun)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru