Trafo di Besuk dan Krejengan Kena Petir, Listrik Dua Desa Padam
DIBENAHI: Petugas PLN membenahi trafo yang kena petir. (Foto: Istimewa)
BESUK, Radar Bromo – Sejak Jumat (27/5) dua desa di Kecamatan Besuk mengalami gelap gulita. Penyebabnya, hujan deras disertai petir mengakibatkan dua trafo tersambar petir. Dua trafo itu ada di Desa Widoro, Krejengan dan Desa Alassumur Lor, Besuk.
Amirullah salah satu warga Besuk, padamnya listrik membuat warga kesusahan,
“Mau mandi harus nimba dulu di sumur. Mau charger HP harus ke rumah saudara di desa lain, Minggu (29/5).
DARURAT: Warga menyalakan motor untuk penerangan saat listrik padam. (Foto: Istimewa)
Sementara itu, Manager Unit Pelayanan Pelanggan (ULP) PLN Kraksaan Hendy Pranata mengakui, pihaknya memang kesulitan untuk langsung memperbaiki trafo yang tersambar petir. Sebab, hujan disertai petir merata terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo. Alhasil, petugas di lapangan juga tidak bisa seleluasa bergerak seperti biasanya.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menangani beberapa kecamatan yang mengalami mati lampu akibat trafo listrik kena petir. Namun, kami terkendala karena kami tidak bisa langsung mengecek trafo dan keadaannya masih basah. Itu sangat membahayakan petugas yang beroperasi di lapangan,” ujarnya.
BESUK, Radar Bromo – Sejak Jumat (27/5) dua desa di Kecamatan Besuk mengalami gelap gulita. Penyebabnya, hujan deras disertai petir mengakibatkan dua trafo tersambar petir. Dua trafo itu ada di Desa Widoro, Krejengan dan Desa Alassumur Lor, Besuk.
Amirullah salah satu warga Besuk, padamnya listrik membuat warga kesusahan,
“Mau mandi harus nimba dulu di sumur. Mau charger HP harus ke rumah saudara di desa lain, Minggu (29/5).
DARURAT: Warga menyalakan motor untuk penerangan saat listrik padam. (Foto: Istimewa)
Sementara itu, Manager Unit Pelayanan Pelanggan (ULP) PLN Kraksaan Hendy Pranata mengakui, pihaknya memang kesulitan untuk langsung memperbaiki trafo yang tersambar petir. Sebab, hujan disertai petir merata terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo. Alhasil, petugas di lapangan juga tidak bisa seleluasa bergerak seperti biasanya.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menangani beberapa kecamatan yang mengalami mati lampu akibat trafo listrik kena petir. Namun, kami terkendala karena kami tidak bisa langsung mengecek trafo dan keadaannya masih basah. Itu sangat membahayakan petugas yang beroperasi di lapangan,” ujarnya.