PAJARAKAN, Radar Bromo – Nelayan dua desa terlibat perseteruan di perairan Desa Penambangan, Kecamatan Pajarakan, Rabu (29/3) siang. Beberapa nelayan Desa Penambangan, Kecamatan Pajarakan, bersitegang dengan nelayan Desa Randuputih, Kecamatan Dringu.
Kejadian panas di tengah laut itu terjadi sekitar pukul 14.00. Pemicunya, nelayan Desa Penambangan melarang nelayan Randuputih mencari ikan di laut desa setempat. Apalagi, nelayan Randuputih menangkap ikan memakai jarit.
Awalnya, sejumlah nelayan Penambangan sedang menangkap ikan di perairan desa setempat. Lalu datang dua kapal cukup besar milik nelayan Randuputih ke perairan itu. Nelayan Penambangan yang menggunakan sampan lantas meminta mereka tidak mencari ikan di sana.
“Satu kapal bersedia dan langsung balik. Satu lagi tidak mau dan kabur. Bahkan, membentur sampan nelayan warga Penambangan sampai bocor. Air masuk ke sampan dan para nelayan melompat ke laut,” terang salah satu perangkat Desa Penambangan Cholili Za.
Mereka pun langsung bersitegang. Karena tak ada titik temu, mereka dimediasi di balai Desa Penambangan.
“Nelayan sini tidak mau ada nelayan luar desa yang masuk. Sebab, alat tangkap yang dipakai nelayan Randuputih berupa jarit. Itu kan merusak rumpon nelayan setempat,” ujarnya.
Beruntung, mediasi berjalan lancar. Perwakilan nelayan Desa Randuputih siap bertanggung jawab. Termasuk mengganti kerugian sampan yang rusak.