KRAKSAAN, Radar Bromo – Janji Satpol PP untuk menertibkan penyakit masyarakat jelang bulan suci Ramadan, dibuktikan. Selasa (29/3) siang aparat penegak perda menyisiri wilayah Kraksaan. Ada tiga pekerja seks komersial dan satu pria diduga mucikari yang berhasil diamankan.
Sebelum razia, personel yang menggunakan seragam warna kecoklatan lengkap dengan sepatu bootnya, Satpol PP lebih dulu melakukan apel persiapan di markasnya di Gedung Islamic Center (GIC) Kraksaan. Mereka sudah memetakan wilayah mana saja yang akan menjadi sasaran.
“Kami utamakan langkah-langkah humanis dalam razia nanti. Jangan sampai ada kekerasan. Apalagi, yang akan diamankan adalah perempuan,” kata Budi Utomo, Kasi Penyidikan dan Penindakan Satpol PP, sebelum mengakhiri apel siang Itu.
Begitu apel selesai, personel bergerak ke arah barat, tepat di barat Jembatan Semampir sebelah selatan. Di sana, setidaknya 5 warung berderetan terbangun tepat di tepi sungai. “Ayo langsung saja bergerak” kata Budi.
Lokasi pertama yang didatangi, tepat di warung ujung selatan. Bangunannya semipermanen. Begitu tiba, personel langsung sigap masuk ke warung yang di dalamnya terdapat tiga kamar tersebut. Kamar itu ditengarai dipakai untuk menservis pelanggan pria hidung belang.
Dari salah satu kamar muncul satu orang wanita dan diikuti satu orang wanita lain yang lebih tepat disebut anak baru gede (ABG). Dua wanita tersebut adalah, FI, 21, dan EV. Keduanya warga Kecamatan Kotaanyar. “Yang kerudung coklat (FI) ini keponakan saya,” kata SA, 38, bos atau mucikari kedua perempuan tersebut.
Kedua PSK tersebut lalu digiring dari warung oleh petugas sembari malu-malu menutupi mukanya. “Sudah pernah bekerja seperti ini di lokasi lain. Ini pindah,” kata FI polos saat ditanya Jawa Pos Radar Bromo.