27 C
Probolinggo
Tuesday, March 21, 2023

Waspadai DBD di Akhir Tahun yang Biasanya Meningkat

KRAKSAAN, Radar Bromo – Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi atensi Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo. Sebab saat curah hujan tinggi, potensi naiknya kasus ini harus terus diwaspadai.

“DBD penyakit musiman, sejak masuk musim hujan sudah kami waspadai penyebarannya,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Mujoko.

Mujoko mengatakan jika potensi kenaikan kasus DBD masih ada hingga musim hujan berakhir yang diprediksi sampai akhir tahun. Sebab di tahun sebelumnya, pada Oktober terdapat 12 pasien, November ada 11 pasien, dan Desember ada 52 pasien 2 meninggal. Tren pada tahun lalu menunjukkan adanya kenaikan kasus, sehingga perlu menjadi acuan agar tidak terulang di tahun ini.

Baca Juga:  3 Tewas usai Agya Tabrak Truk Parkir di Pajarakan, Korban Satu Keluarga asal Besuk

“Trennya ada kenaikan, tapi kami upayakan tidak terulang. Makanya kami terus memberikan sosialisasi,” terangnya.

Mujoko menuturkan antisipasi penyakit tidak bisa hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Peran serta masyarakat yang aktif sangat diperlukan. “Lebih baik mencegah daripada mengobati. Sebelum penanganan medis, antisipasi timbulnya penyakit harus dilakukan oleh masyarakat,” ucapnya. (ar/fun)

KRAKSAAN, Radar Bromo – Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi atensi Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo. Sebab saat curah hujan tinggi, potensi naiknya kasus ini harus terus diwaspadai.

“DBD penyakit musiman, sejak masuk musim hujan sudah kami waspadai penyebarannya,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Mujoko.

Mujoko mengatakan jika potensi kenaikan kasus DBD masih ada hingga musim hujan berakhir yang diprediksi sampai akhir tahun. Sebab di tahun sebelumnya, pada Oktober terdapat 12 pasien, November ada 11 pasien, dan Desember ada 52 pasien 2 meninggal. Tren pada tahun lalu menunjukkan adanya kenaikan kasus, sehingga perlu menjadi acuan agar tidak terulang di tahun ini.

Baca Juga:  Takut Tes Antigen di Pasar Semampir, Sembilan Remaja Menangis

“Trennya ada kenaikan, tapi kami upayakan tidak terulang. Makanya kami terus memberikan sosialisasi,” terangnya.

Mujoko menuturkan antisipasi penyakit tidak bisa hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Peran serta masyarakat yang aktif sangat diperlukan. “Lebih baik mencegah daripada mengobati. Sebelum penanganan medis, antisipasi timbulnya penyakit harus dilakukan oleh masyarakat,” ucapnya. (ar/fun)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru