KRAKSAAN, Radar Bromo – Peredaran narkoba yang menyasar ke siswa mengkhawatirkan. Hal ini menjadi perhatian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo. Beberapa waktu lalu Disdikdaya mengumpulkan 100 orang Kepala Urusan Kesiswaan jenjang SMP negeri dan swasta di Kabupaten Probolinggo. Mereka dikumpulkan untuk memperoleh pemahaman anti narkoba.
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi mengatakan, tidak ada anak yang lebih dekat kepada guru selain kepala urusan kesiswaan. Namun demikian dengan guru merasa dekat tetapi dekatnya sering kali tidak nyaman. “Kedekatannya itu dibangun karena adanya persoalan. Tapi kalau dengan urusan kesiswaan, kedekatannya adalah kedekatan kenyamanan. Sehingga, seharusnya yang paling tahu terhadap bagaimana siswa berperilaku adalah kepala urusan kesiswaan,” katanya.
Rozi mengharapkan, tidak ada kejadian apapun terkait dengan narkoba di satuan pendidikan jenjang SMP di Kabupaten Probolinggo. Jika pun pernah ada, maka harus jadi pembelajaran sekaligus evaluasi. Sehingga ke depannya tidak boleh ada.
Semangat, tujuan dan visi pembelajaran yang perlu di lakukan adalah bagaimana agar mampu membangun dan mewujudkan peserta didik yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia. “Narkoba tidak mengenal usia, tua maupun anak-anak semua bisa terpapar dan dipapar narkoba. Tidak ada lagi langkah antisipatif kecuali dengan membangun kesadaran diri kita dan kesadaran anak didik bahwa narkoba adalah sebuah kejahatan yang luar biasa,” pungkasnya. (ar/fun)