24.4 C
Probolinggo
Friday, March 31, 2023

Hoax Ikut Jadi Kendala Vaksinasi Anak di Kab Probolinggo

KRAKSAAN, Radar Bromo – Percepatan vaksinasi anak masif dilakukan Pemkab Probolinggo. Sampai kini masih ditemukan kendala di lapangan sehingga membuat capaian target masih belum maksimal. Dari data terakhir Dinas Kesehatan, capaian vaksinasi masih 47,48 persen.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Mujoko mengatakan, penyuntikan vaksin setiap harinya terus dilakukan. Teknis penyuntikan vaksin dilakukan dengan cara jemput bola dan bergerak langsung ke sekolah. Karenanya pelaksanaan vaksinasi berkoordinasi dengan pihak sekolah, serta dengan persetujuan orang tua dan didampingi oleh orangtua.

“Vaksinasi anak dengan rentang usia 6 – 11 tahun akhir bulan ini kami upayakan sudah bisa mencapai 50 persen. Dengan jumlah target anak yang harus divaksin sebanyak 102.777 anak,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ketika Warga Desa Randuputih Menggelar Petik Laut dan Karnaval

Berdasarkan data terakhir capaian vaksinasi anak yang sudah dilakukan hingga Rabu (26/1), berdasarkan data Dinas Kesehatan dari data manual di lapangan, vaksinasi anak dosis pertama sebanyak 48.798 anak yang sudah divaksin. Atau capaiannya sebanyak 47,48 persen.

Namun berdasarkan data data dashboard yang berhasil dientri masih 38.348 anak atau 37,31 persen. “Dua data sama benar. Hanya yang jadi patokan tetap yang berhasil dientri pada dashboard,” katanya.

Mujoko menjelaskan jika pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan tidak ada kendala yang berarti. Sebab penyuntikan dibantu oleh beberapa pihak terkait. Hanya saja masih ada warga yang takut dan termakan berita hoax jika vaksinasi yang dilakukan kepada anak, akan berpengaruh pada tubuh. Sehingga orang tua melarang anaknya untuk melaksanakan vaksin.

Baca Juga:  Bawaslu Soroti Reses Awal Tahun, Jangan Sampai Diselipi Acara Kampanye Caleg Incumbent

“Masih ada warga yang percaya berita hoax. Padahal itu sama sekali tidak benar. Jadi sebelum pelaksanaan vaksinasi di sekolah, juga kami selipkan sosialisasi,” tandasnya.

KRAKSAAN, Radar Bromo – Percepatan vaksinasi anak masif dilakukan Pemkab Probolinggo. Sampai kini masih ditemukan kendala di lapangan sehingga membuat capaian target masih belum maksimal. Dari data terakhir Dinas Kesehatan, capaian vaksinasi masih 47,48 persen.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Mujoko mengatakan, penyuntikan vaksin setiap harinya terus dilakukan. Teknis penyuntikan vaksin dilakukan dengan cara jemput bola dan bergerak langsung ke sekolah. Karenanya pelaksanaan vaksinasi berkoordinasi dengan pihak sekolah, serta dengan persetujuan orang tua dan didampingi oleh orangtua.

“Vaksinasi anak dengan rentang usia 6 – 11 tahun akhir bulan ini kami upayakan sudah bisa mencapai 50 persen. Dengan jumlah target anak yang harus divaksin sebanyak 102.777 anak,” ungkapnya.

Baca Juga:  Anggaran Pemeliharaan Minim–Kendaraan Berat Sering Sebabkan Kerusakan Jalan

Berdasarkan data terakhir capaian vaksinasi anak yang sudah dilakukan hingga Rabu (26/1), berdasarkan data Dinas Kesehatan dari data manual di lapangan, vaksinasi anak dosis pertama sebanyak 48.798 anak yang sudah divaksin. Atau capaiannya sebanyak 47,48 persen.

Namun berdasarkan data data dashboard yang berhasil dientri masih 38.348 anak atau 37,31 persen. “Dua data sama benar. Hanya yang jadi patokan tetap yang berhasil dientri pada dashboard,” katanya.

Mujoko menjelaskan jika pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan tidak ada kendala yang berarti. Sebab penyuntikan dibantu oleh beberapa pihak terkait. Hanya saja masih ada warga yang takut dan termakan berita hoax jika vaksinasi yang dilakukan kepada anak, akan berpengaruh pada tubuh. Sehingga orang tua melarang anaknya untuk melaksanakan vaksin.

Baca Juga:  10 Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Ini Berhasil 100 Persen Lunas PBB P2

“Masih ada warga yang percaya berita hoax. Padahal itu sama sekali tidak benar. Jadi sebelum pelaksanaan vaksinasi di sekolah, juga kami selipkan sosialisasi,” tandasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru