PAJARAKAN, Radar Bromo – Tingkat kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Probolinggo masih cukup tinggi. Dalam kurun waktu sebelas bulan, tercatat 442 kecelakaan terjadi di wilayah hukum Polres Probolinggo. Dari 442 insiden, sebanyak 121 orang meninggal dunia.
Tingginya korban jiwa menjadi perhatian kepolisian. Perlu ada evaluasi yang dilakukan agar tingkat kecelakaan dapat ditekan seminim mungkin.
“Angka kecelakaan yang terjadi baik roda empat dan roda dua masih cukup tinggi. Utamanya disekitar jalur pantura,” kata Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi saat rilis Senin (27/12).
Dari data yang dihimpun, kurun waktu Januari hingga November, Satlantas Polres Probolinggo menangani 442 kecelakaan roda empat dan roda dua. Rinciannya, 121 orang meninggal dunia dan 495 mengalami luka ringan. Dengan kerugian materiil mencapai miliaran rupiah.
“Dari data yang ada jumlah kejadian tertinggi kecelakaan pada bulan Mei 56 kejadian. Dengan 12 korban meninggal dunia dan 68 luka ringan. Serta pada bulan Oktober, dengan 12 korban meninggal dunia dan 58 luka ringan,” ungkapnya.
Arsya menyebutkan jika kecelakaan dapat terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya adalah kelalaian pengendara (human error) yang tidak berhati-hati atau kurang berkonsentrasi. Selain itu ada juga kecelakaan yang terjadi karena kondisi jalan dan faktor cuaca.
“Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, agar angka kecelakaan dapat ditekan seminim mungkin,” tandasnya.