GENDING, Radar Bromo–Dampak banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Kecamatan Gending, Kamis (26/6), juga terasa di sektor pertanian. Ratusan hektare lahan pertanian di Gending dan Pajarakan ikut terendam.
Namun, tidak semua tanaman itu rusak. Diperkirakan, hanya 5,7 hektare lahan pertanian yang rusak parah. Bahkan, hampir setengah hektare tanaman pertanian rusak total (puso).
Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Bromo dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Gending, ada dua desa lahan pertanian yang paling terdampak parah. Yaitu, Desa Gending dan Desa Brumbungan Lor.
Desa Gending tercatat ada 75 hektare lahan pertanian yang tergenang. Baik itu tanaman padi maupun bawang. Bahkan, sebanyak 5 hektare rusak parah dan 0,2 hektare terjadi puso (tak tersisa).
Kemudian, di Desa Brumbungan Lor, ada 20 hektare lahan pertanian tanaman bawang yang tergenang. Sebanyak 0,5 hektare tanaman bawang rusak parah. Selain itu, ada Desa Pesisir, Desa Randupitu, Desa Bulang, Desa Pajurangan, Desa Jatiadi, dan Desa Klaseman yang puluhan hektare ikut tergenang banjir.
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Gending Amelia Firika Rizal mengatakan, ratusan hektare lahan pertanian di sejumlah desa Kecamatan Gending, sempat tergenang banjir. Namun, kemarin banjir itu sudah surut semua. Hanya saja, sejumlah lahan pertanian rusak akibat banjir itu.
”Lahan pertanian yang paling parah dampak banjir itu di Desa Gending dan Brumbungan Lor. Di Desa Gending, ada 5 hektare rusak parah dan 0,2 hektare terjadi puso. Kemudian di Desa Brumbungan lor juga ada 0,5 hektare tanaman rusak parah,” katanya pada Jawa Pos Radar Bromo kemarin.