DRINGU, Radar Bromo – Penanganan virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak masih menjadi perhatian serius Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo. Bahkan untuk memastikan ternak terbebas dari virus, sampel darah diambil. Khususnya hewan ternak sapi yang menjadi prioritas.
Hal itu bukan tanpa alasan. Sebab saat virus PMK merebak, ternak yang paling rentan terkena virus tersebut adalah sapi. Baik sapi perah maupun sapi potong. Sehingga pengambilan sampel darah pun lebih diprioritaskan terhadap sapi.
Tujuan sampel itu untuk mengetahui sejauh mana vaksin mampu memerangi virus. Serta membuat sapi lebih kuat tidak mudah sakit.
“Seperti kasus yang sudah kami tangani, sapi salah satu ternak yang mudah terpapar. Maka dari itu, nanti pengambilan sampel darah pertama kali akan kami lakukan pada sapi,” kata Medik Veteriner Muda Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Nikolas Nuryulianto.
Nikolas bilang, pihaknya sudah memetakan wilayah mana saja yang sapinya telah melakukan vaksinasi dosis pertama dan kedua. Nantinya petugas akan datang melakukan penyisiran. Mengambil sampel darah, dari hasil pengambilan darah tersebut, selanjutnya akan dilakukan pemisahan serum dari sampel darah yang telah diperoleh.
Kemudian serum akan disimpan dalam freezer hingga diambil oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. “Untuk wilayah yang rencananya akan kami cek yakni beberapa desa di Kecamatan Lumbang. Baru Desa Negororejo, yang selesai. Desa lainnya akan kami cek secara bergiliran,” tuturnya.
Niko menuturkan, walaupun sapi menjadi prioritas, bukan berarti ternak lainnya seperti kambing dan domba luput dari target pengambilan sampel. Petugas dari Dinas Pertanian nantinya juga akan datang dan mengambil sampel. Akan tetapi jumlah populasi yang diambil sampelnya tidak sebanyak sapi perah dan sapi potong.