KRAKSAAN, Radar Bromo – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Probolinggo hanya memiliki 10 ton beras cadangan pangan tahun ini. Diprediksi, hal tersebut tak akan dapat memenuhi kebutuhan beras pada masa sulit di bulan November-Desember.
Hal itu diungkap Kepala DKP Kabupaten Probolinggo Yahyadi. Dia mengatakan, sejauh ini anggaran cadangan pangan pada dinasnya cukup minim. Sehingga hanya dapat menyediakan cadangan pangan 10 ton saja.
“Anggarannya hanya Rp 75 juta. Jadi cukup untuk 10 ton,” katanya, Minggu (26/3).
Dengan jumlah tersebut, diprediksi stok tersebut tidak akan mampu memenuhi kebutuhan beras masyarakat di bulan November-Desember. “Bulan 11 dan 12 itu masa sulit. Panen raya sudah tidak terjadi. Sehingga, apabila nanti kami dropping dengan stok, tentu tidak akan mencukupi,” bebernya.
Stok cadangan pangan tahun ini berkurang dibandingkan tahun lalu yang mencatat 12 ton. Stok tahun sebelumnya ini telah dikeluarkan pemerintah pada bulan November lalu. “Cadangan pangan tahun lalu untuk kecamatan Tiris, Kotaanyar dan Krucil. Sehingga, saat ini kosong,” ujarnya.
Ia mengatakan, cadangan pangan sejatinya sangat penting untuk keberlangsungan kebutuhan pangan di masyarakat. Terlebih apabila tejadi lonjakan harga atau stok pangan di daerah sedang menipis akibat masuk masa tanam.
“Penting sekali. Misal terjadi harga tinggi seperti saat ini, dapat ditekan melalui cadangan pangan tersebut,”ujarnya.
Tahun ini, anggaran cadangan pangan pada pihaknya sekitar Rp 120 juta. Namun, lantaran terkena refocusing setelah adanya Peraturan Menteri Keuangan (PMK), anggarannya menjadi Rp 75 juta.