Desa Tegalrejo Bangun Irigasi-Jalan Usaha Tani untuk Ketahanan Pangan
AKSES BARU: Pekerja memadatkan urukan tanah untuk jalan usaha tani dengan mesin silinder di Dusun Tegal Gede. (Foto: Fahrizal Firmani/Jawa Pos Radar Bromo)
Setiap kali musim panen, petani di Dusun Tegal Gede harus membayar ongkos produksi lebih mahal. Sebabnya, mereka harus menggunakan kuli panggul karena tranportasi tidak bisa masuk ke sawah warga.
——————————————————————————————————
ALASAN inilah yang membuat Pemdes Tegalrejo, Kecamatan Dringu bakal membangun jalan usaha tani di dusun tersebut. Supaya biaya produksi untuk pengangkutan hasil panen bisa ditekan.
SELALU KOMPAK: Kades Tegalrejo Saharul Alim (pakai kemeja warna putih) bersama perangkat desa. (Foto: Fahrizal Firmani/Jawa Pos Radar Bromo)
Kades Tegalrejo Saharul Alim mengungkapkan, ada sekitar 34 hektare sawah di Dusun Tegal Gede. Rata rata adalah petani bawang. Namun, tidak ada akses jalan yang memadai di sawah tersebut. Sebab, lebar jalan hanya 1,5 meter.
“Kendaraan tidak bisa masuk. Jadi petani harus menambah biaya produksi dengan menyewa jasa kuli panggul untuk mengangkut hasil pertanian mereka,” ungkapnya.
Jalan usaha tani nantinya akan dilebarkan menjadi 3,5 meter. Saat ini, pihaknya sudah melakukan pengurukan dengan tanah padat dan selanjutnya di padatkan dengan mesin silinder.
Setiap kali musim panen, petani di Dusun Tegal Gede harus membayar ongkos produksi lebih mahal. Sebabnya, mereka harus menggunakan kuli panggul karena tranportasi tidak bisa masuk ke sawah warga.
——————————————————————————————————
ALASAN inilah yang membuat Pemdes Tegalrejo, Kecamatan Dringu bakal membangun jalan usaha tani di dusun tersebut. Supaya biaya produksi untuk pengangkutan hasil panen bisa ditekan.
SELALU KOMPAK: Kades Tegalrejo Saharul Alim (pakai kemeja warna putih) bersama perangkat desa. (Foto: Fahrizal Firmani/Jawa Pos Radar Bromo)
Kades Tegalrejo Saharul Alim mengungkapkan, ada sekitar 34 hektare sawah di Dusun Tegal Gede. Rata rata adalah petani bawang. Namun, tidak ada akses jalan yang memadai di sawah tersebut. Sebab, lebar jalan hanya 1,5 meter.
“Kendaraan tidak bisa masuk. Jadi petani harus menambah biaya produksi dengan menyewa jasa kuli panggul untuk mengangkut hasil pertanian mereka,” ungkapnya.
Jalan usaha tani nantinya akan dilebarkan menjadi 3,5 meter. Saat ini, pihaknya sudah melakukan pengurukan dengan tanah padat dan selanjutnya di padatkan dengan mesin silinder.