GENDING, Radar Bromo – Normalisasi saluran Pembuang Redu, Desa Brumbungan Lor, Kecamatan Gending telah dilakukan. Lumpur dari saluran sepanjang 90 meter sudah terangkat. Ditargetkan normalisasi dapat selesai paling lama dua pekan ke depan.
Pejabat Fungsional Muda Pengairan PUPR Kabupaten Probolinggo Nurul Hidayat mengatakan, normalisasi dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan rencana sebelumnya. Percepatan normalisasi ini dilakukan setelah petugas teknis mampu menyelesaikan pembersihan sekitar saluran yang sedianya nanti digunakan sebagai akses kendaraan berat lebih cepat.
“Pengerjaan sebelumnya diprediksi pekan depan, ternyata Kamis (23/3) sudah mulai berjalan. Tentunya lebih cepat lebih baik,” ujarnya.
Ia mengatakan jika normalisasi saluran pembuang Redu, Desa Brumbungan Lor ini menurunkan sebuah eskavator. Pasalnya dari pemantauan yang sebelumnya sudah dilakukan, endapan dasar sungai cukup tebal. Tepi sungai juga terdapat tumbuhan liar. “Pengerjaan sampai Jumat (24/3) saluran pembuang sepanjang 90 meter sudah dikeruk. Lapisan lumpur cukup tebal,” bebernya.
Nurul menjelaskan jika teknis pengerjaan yang dilaksanakan saat ini adalah pengerukan dimulai dari sisi sebelah utara atau sisi hilir terlebih dahulu. Agar volume air dapat lebih maksimal. Selanjutnya secara perlahan pengerukan dilakukan sampai sisi sebelah selatan.
Ia juga belum bisa memastikan berapa panjang proyek normalisasi yang akan dilaksanakan. Pasalnya harus menyesuaikan lebar ambang sungainya. Sementara yang menjadi patokannya adalah volume saluran pembuang.
“Pengerjaan sudah dilakukan, tetapi panjangnya berapa kami masih belum bisa tentukan. Sebab hasilnya nanti kami hitung lagi. Pengerjaan menyesuaikan volume air yang mengalir,” tuturnya. (ar/fun)
GENDING, Radar Bromo – Normalisasi saluran Pembuang Redu, Desa Brumbungan Lor, Kecamatan Gending telah dilakukan. Lumpur dari saluran sepanjang 90 meter sudah terangkat. Ditargetkan normalisasi dapat selesai paling lama dua pekan ke depan.
Pejabat Fungsional Muda Pengairan PUPR Kabupaten Probolinggo Nurul Hidayat mengatakan, normalisasi dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan rencana sebelumnya. Percepatan normalisasi ini dilakukan setelah petugas teknis mampu menyelesaikan pembersihan sekitar saluran yang sedianya nanti digunakan sebagai akses kendaraan berat lebih cepat.
“Pengerjaan sebelumnya diprediksi pekan depan, ternyata Kamis (23/3) sudah mulai berjalan. Tentunya lebih cepat lebih baik,” ujarnya.
Ia mengatakan jika normalisasi saluran pembuang Redu, Desa Brumbungan Lor ini menurunkan sebuah eskavator. Pasalnya dari pemantauan yang sebelumnya sudah dilakukan, endapan dasar sungai cukup tebal. Tepi sungai juga terdapat tumbuhan liar. “Pengerjaan sampai Jumat (24/3) saluran pembuang sepanjang 90 meter sudah dikeruk. Lapisan lumpur cukup tebal,” bebernya.
Nurul menjelaskan jika teknis pengerjaan yang dilaksanakan saat ini adalah pengerukan dimulai dari sisi sebelah utara atau sisi hilir terlebih dahulu. Agar volume air dapat lebih maksimal. Selanjutnya secara perlahan pengerukan dilakukan sampai sisi sebelah selatan.
Ia juga belum bisa memastikan berapa panjang proyek normalisasi yang akan dilaksanakan. Pasalnya harus menyesuaikan lebar ambang sungainya. Sementara yang menjadi patokannya adalah volume saluran pembuang.
“Pengerjaan sudah dilakukan, tetapi panjangnya berapa kami masih belum bisa tentukan. Sebab hasilnya nanti kami hitung lagi. Pengerjaan menyesuaikan volume air yang mengalir,” tuturnya. (ar/fun)
