KRAKSAAN, Radar Bromo – Maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di beberapa wilayah di Kabupaten Probolinggo ditanggapi sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) Keagamaan. Mereka meminta pihak penegak hukum dalam hal ini kepolisian, agar bertindak tegas menyikapi hal tersebut.
Tanggapan tersebut keluar dari Ormas Keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Pihak kepolisian harus lebih serius dalam menyikapi hal tersebut. Juga mengharapkan langkah-langkah dari penegak hukum dan pihak lainnya.
Sekretaris PC NU Kraksaan Fauzan Hafidhi mengatakan, maraknya kasus curanmor yang terjadi, sangat meresahkan masyarakat. Sehingga perlu adanya langkah khusus dari pihak penegak hukum. “Karena ini (kasus curanmor) memang ranah dari penegak hukum, tentunya kami hanya bisa mendukung bersama jika ada langkah-langkah mengatasi keresahan ini,” ujarnya, melalui panggilan seluler, Rabu (26/1).
Fauzan menyebutkan, keresahan ini tidak hanya dialami masyarakat. “Bahkan motor milik ketua PC NU kota Kraksaan juga dicuri di wilayah Kraksaan. Ini kan sudah (pelaku) membabi buta rupanya. Ini jaringan yang harus dipangkas. Pascapencurian ini larinya ke mana. Harus ada tindakan tegas untuk ini,” katanya.
Pihaknya dari unsur tokoh agama atau tokoh masyarakat berharap, penegak hukum betul-betul melaksanakan tugasnya. “Masyarakat yang sudah atau belum (menjadi korban) mengeluh ya ke kami. Kami harus berbuat apa? Apa kami akan mengerahkan Banser? Kan tidak mungkin. Walaupun, saat ini sudah ada pelaku yang ditangkap, tapi kenapa masih ada? Nah, ini perlu dicari benang merahnya, kenapa?,” katanya.