DRINGU, Radar Bromo– Dua pekan belakangan cuaca di Kabupaten Probolinggo cukup terik. Kondisi ini membuat Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Probolinggo bersiaga. Damkar bahkan memetakan potensi terjadinya kebakaran lahan selain menyiagakan personel maupun peralatan.
Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Damkar Kabupaten Probolinggo Kusumo  mengatakan, kondisi lingkungan yang kering menjadi salah satu penyebab kebakaran lahan mudah terjadi. Kebakaran akan terjadi saat api yang telah menyala tidak dipantau dengan seksama. Sehingga masyarakat diminta jangan abai akan bara api.
“Kebakaran lahan biasanya terjadi karena kelalaian. Seperti meninggalkan api dalam kondisi menyala. Atau membuang puntung rokok sembarangan,” ucapnya.
Kata Kusumo, semua wilayah atau lahan yang kering memiliki potensi kebakaran. Namun wilayah yang masuk kawasan rentan terjadi kebakaran lahan berada di Desa Curahsawo, Kecamatan Gending. Pemetaan tersebut didasarkan pada penanganan dan laporan yang diterima damkar.
Untuk percepatan penanganan kebakaran saat musim kemarau. Damkar telah menyiagakan setidaknya 3 mobil pemadam masing-masing berkapasitas 3.000 liter air, 3.500 liter air dan mobil suplai berkapasitas 4.000 liter air.
Walaupun demikian pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat agar mampu mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan. Dengan cara tidak meninggalkan api dalam keadaan menyala, serta tidak membuang puntung rokok sembarangan dekat dengan lahan kering.
“Kadang kebakaran memang tidak sengaja terjadi, misalnya karena buang puntung rokok sembarangan. Di saat yang sama, angin cukup kencang, sehingga kebakaran tidak dapat dihindari,” pungkasnya. (ar/fun)