Kondisi tanah ini akan memengaruhi jenis konstruksi yang dipilih untuk membangun jalan tol. Dan jenis konstruksi akan berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan dalam pembangunannya.
“Setelah melakukan analisis tanah akan diketahui apakah masih perlu menggunakan geotest, hanya timbunan, atau perlu pakai pancang,” lanjutnya.
Analisis struktur tanah saat ini juga masih dilakukan di lahan yang ada di Desa Pajurangan. Di sana, diketahui struktur tanahnya masih lunak, karena kandungan airnya cukup tinggi dan berlumpur tebal. Untuk menyesuaikan dengan kondisi tanah itu, pihaknya saat ini melakukan revisi desain.
“Lahan yang ada di Desa Pajurangan nantinya akan disambung ke lahan di Desa Sumberkerang. Selanjutnya akan menjadi satu ruas. Pekerjaan sampai dengan saat ini terus dilakukan, sebab kami menargetkan tahun depan jalur tol Paspro Seksi VI ini harus sudah bisa difungsikan,” tutur Priyadi. (ar/hn)