GENDING, Radar Bromo–Pabrik Gula (PG) Gending dilalap api, Selasa Sore (25/5). Kobaran api membara di tumpukan kayu yang digunakan sebagai bahan bakar pabrik.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian berlangsung sekitar pukul 16.00 itu. Kobaran api sendiri kali pertama diketahui oleh salah satu karyawan PG Gending.
Titik api bermula dari tumpukan kayu sebelah barat. Selanjutnya, api melahap sekitar 8 meter ke arah timur. Petugas pemadam kebakaran pun dikerahkan untuk menjinakkan api.
Kepala Seksi (Kasi) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Kabupaten Probolinggo Su’ud mengatakan, yang terbakar hanya kayu bahan bakar pabrik. “Yang terbakar hanya kayu bahan bakar pabrik, jadi jadi tidak sampai ke bangunan pabrik. Untuk penyebabnya kami masih belum mengetahui,” ujarnya saat ditemui di lokasi kebakaran.
Pada proses pemadaman, pihak Damkar menurunkan dua mobil pemadam kebakaran. Hal ini dilakukan lantaran proses pemadaman yang cukup sulit, sebab tumpukan kayu yang terbakar tidak hanya di bagian luarnya saja namun di bagian dalam api juga menyala.
“Kami berupaya secepat mungkin melakukan pemadaman, mengingat lokasi kebakaran juga dekat dengan gedung pabrik. Selain itu mengingat lokasi kebakaran juga berada di tengah-tengah penduduk. Untuk air sendiri tidak sulit,” ujarnya.
Sementara itu Manager Administrasi dan Keuangan (AKU) PG Gending, Bambang Purnomo mengatakan, hingga saat ini pihaknya juga belum bisa memastikan penyebab kebakaran.
anya saja yang jelas bahwa kejadian tersebut diketahui pertama kali oleh karyawannya. Sedangkan bahan bakar kayu yang terbakar baru didatangkan sekitar 15 hari lalu.
“Apakah karena putung rokok atau karena kebakaran kecil seperti sampah yang kemudian merembet, itu belum bisa dipastikan. Hanya saja merokok dan membakar sampah di sekitar area limbah kayu ini memang kami larang keras,” ujarnya
Sementara itu pada kerugiannya sendiri pihak pabrik menyebutkan, kerugian yang dialami hanya bersifat materiil dari bahan bakar kayu yang terbakar. “Kerugiannya sekitar Rp 2 – 3 jutaan saja. Untuk bahan bakar kayu biaya yang dikeluarkan hanya pada transport-nya saja untuk membawa ke lokasi pabrik,” ujarnya.
Hingga Selasa malam, pembasahan dan penyekatan masih dilakukan di lokasi. Hal itu dilakukan agar tak muncul titik api baru. (mu/mie)