KRAKSAAN, Radar Bromo – Jumlah anak usia sekolah yang tidak bersekolah di Kabupaten Probolinggo terbilang tinggi. Kabupaten Probolinggo bahkan menempati posisi ke-33 di Jawa Timur pada isu anak tidak sekolah.
Jumlahnya hampir 3 ribu, tepatnya mencapai 2.763 anak. Dengan sistem rangking berbentuk piramida, itu artinya Kabupaten Probolinggo berada di posisi keenam dari bawah. Atau di posisi keenam terbanyak di Jawa Timur.
Sekda Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto menjelaskan, perlu dilakukan klarifikasi dengan mendata secara lebih cermat jumlah anak usia sekolah yang tidak sekolah. Selain pendataan, mekanisme penanganan, pengembalian ke pendidikan, pendampingan, dan alternative learning pathway juga perlu dilakukan.
“Intinya, harus ada upaya lebih konkret untuk menyelesaikan permasalahan anak tidak sekolah. Sehingga, hak dasar anak untuk memperoleh pendidikan dapat terwujud dengan baik,” terangnya.
Langkah-langkah itu perlu dilakukan. Sebab, ada tiga hal yang berkaitan langsung dengan masalah pendidikan ini. Yaitu, rendahnya rata-rata lama sekolah, rendahnya rata-rata harapan lama sekolah dan tingginya anak tidak sekolah.
Angka rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 25 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan yang pernah dijalani. Di Kabupaten Probolinggo, angka rata-rata lama sekolah di tahun 2022 sebesar 6,13 tahun.
“Bila disetarakan dengan usia sekolah itu artinya, baru lulus SD atau MI. Capaian angka ini menempatkan Kabupaten Probolinggo pada urutan 35 se Jawa Timur,” tuturnya.
Menurut Ugas, diperlukan terobosan khusus untuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah. Misalnya melalui penyelenggaraan program kesetaraan baik Paket A, Paket B maupun Paket C.