DRINGU, Radar Bromo – Potensi kebakaran masih dapat terjadi. Karenanya insiden tersebut masih menjadi atensi. Sampai dengan September sebanyak 19 kebakaran terjadi di Kabupaten Probolinggo.
Anomali cuaca turut menjadi salah satu faktor potensi kebakaran. Cuaca yang cukup terik dan suhu yang lebih panas membuat kondisi lingkungan jauh lebih kering. Sehingga jika lalai saat menyalakan atau meninggalkan api tanpa diawasi potensi kebakaran dapat terjadi.
Dari data laporan dan tindakan pemadaman yang dilakukannya sejak awal tahun hingga bulan September terjadi 19 insiden kebakaran. Di antaranya pada bulan Februari, Maret, April masing-masing terdapat 1 kejadian. Selanjutnya pada bulan Mei terdapat 3 kejadian, Juni dan Juli masing-masing 1 kejadian. Kemudian insiden meningkat kembali pada bulan Agustus terdapat 3 kejadian. Dan puncaknya pada bulan September terdapat 8 kejadian kebakaran yang dipadamkan oleh Damkar Kabupaten Probolinggo.
“Meningkatnya insiden kebakaran terjadi di Agustus dan September. Sebab merupakan awal musim kemarau yang disertai dengan angin kencang,” ujar Humas Damkar Kabupaten Probolinggo Sholehudin.
Ia menjelaskan jika ada beberapa penyebab kebakaran mudah terjadi. Salah satunya karena kondisi lingkungan yang kering menjadi penyebab kebakaran mudah terjadi. Titik api yang telah menyala apabila tidak dipantau akan menyebabkan kebakaran. Kebakaran dapat membesar dan merambat karena kondisi angin yang cukup kencang.