TIRIS, Radar Bromo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo kembali mendatangi lokasi ambrolnya tembok penahanan tanah (TPT) di Dusun Lawang Kedaton, Desa Andungbiru, Kamis (21/4). BPBD melakukan upaya mitigasi risiko longsor susulan yang saat ini masih mengancam.
Penata Penanggulangan Bencana Muda BPBD Kabupaten Probolinggo, Abdullah mengatakan, lokasi ambrolnya TPT memang rawan terjadi longsor susulan. Pasalnya lokasi tersebut saat ini sudah tidak diperkuat dengan infrastruktur apapun. Hanya menyisakan puing sisa bangunan TPT. Karenanya BPBD kembali melakukan assessment ulang dilokasi.
“Kami mendatangi lokasi sebagai tindaklanjut assessment yang sebelumnya sudah pernah dilakukan. Tetapi di luar dugaan, dampak ambrol rupanya cukup luas,” ujarnya.
Abdullah bilang, untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan, sebenarnya BPBD telah memberikan bantuan terpal berukuran sekitar 5,8 x 6,9 sebanyak 5 lembar. Terpal ini digunakan untuk menutup tanah sekitar TPT agar tidak terkena air hujan. Sehingga material tanah dapat lebih kuat saat kondisi kering.
Akan tetapi luasnya dampak yang terjadi membuat bantuan tersebut kurang. Sehingga BPBD kembali memberikan 7 lembar terpal untuk menutupi tanah di bibir tebing tersebut.
“Kami hanya bisa melakukan mitigasi dan penanganan awal. Tindakan cepat yang dapat dilakukan adalah memberikan terpal. Pertimbangannya adalah wilayah sekitar masih kerap turun hujan. Potensi longsor susulan pun cukup tinggi. Selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait,” bebernya.
Diberitakan sebelumnya, hujan terjadi di wilayah Kecamatan Tiris Selasa (19/4) sore. Usai hujan, TPT setinggi 40 meter di Dusun Lawang Kedaton, Desa Andungbiru ambrol. Ada sekitar 4 rumah yang berbatasan dengan TPT ini. Sehingga saat ini rumah tersebut rawan ambrol karena tanah mudah longsor.