PROBOLINGGO, Radar Bromo – Bupati Probolinggo P Tantriana Sari meminta agar pemerintahan di seluruh jajaran, memberi atensi terhadap kenaikan Covid-19. Dia meminta pemerintahan sampai tingkatan paling bawah, mulai dari Desa, Dusun, RT/RW, melakukan pemantuan serta pencegahan skala kecil.
Bupati menyebut, lonjakan Covid-19 yang terjadi, lantaran masyarakatnya yang mulai kian abai. Padahal Presiden sudah mengultimatum atau mewanti-wanti pada saat bulan ramadan lalu. Mulai dari adanya budaya, tadisi, dan juga aktivitas lainnya yang meningkatkan mobilitas, lambat laun akan berdampak pada jumlah Covid-19. Itu terbukti.
“Saya tidak berbicara daerah lain. Di Kabupaten Proboliggo saja satu minggu terakhir ini jumlah yang terpapar meningkat,” ujar bupati usai memberikan sambutan pasca acara mutasi, Sabtu (19/6).
Menurutnya, upaya yang dilakukan yakni sama seperti seeblumnya yakni penerapan 5M secara ketat. Serta ia tyerus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap PPKM. “Jadi, jaga jarak dan sering cuci tangan. Namun mengurangi mobilitas masuk upaya pencegahan,” katanya.
Selanjutnya, upaya yang paling efektif yakni dengan cara menjaga lingkungan dari lingkup yang paling kecil. Misalnya dalam pemerintahan yang paling mendasar yakni Desa, Dusun, RT dan RW.
“Upaya yang paling efektif, dengan menjaga lingkungan dari yang paling kecil, dari tataran tingkat desa. Saya terus melakukan evaluasi proses PPKM di tingkat desa. Termasuk memberikan dan membantu warga yang terdampak sehingga dapat mengurangi mobilitas. Dari segi regulasi sendiri sudah jelas. Bahkan sekitar 8 persen dari dana desa bisa digunakan untuk penanganan Covid-19,” katanya.
Tak kalah pentingnya adalah kesadaran masyarakat sendiri. Mengingat permasalahan pandemi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga seluruh masyarakat.
“Jadi, misalkan ada yang terpapar atau sedang menunggu hasil dari proses swab ataupun sejenisnya yang memang perlu waktu. Maka orang tersebut diminta untuk bersabar dan melakukan mini lockdown hingga hasilnya keluar. Sehingga ketika dinyatan positif, tidak menyebar ke lainnya,” beber Tantri. (rpd/fun)