DRINGU, Radar Bromo – Potensi bencana sampai saat ini masih dapat terjadi. Hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang lama perlu diwaspadai. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo terus memantau enam wilayah berpotensi terdampak bencana tersebut.
Staf Pusdalops PB BPBD Kabupaten Probolinggo Silvia Verdiana mengatakan bahwa hujan diprediksi akan terus turun sampai awal tahun depan. Sebagaimana tren yang terjadi di Kabupaten Probolinggo, intensitas hujan akan mulai turun pada akhir Januari sampai Februari. Karenanya bencana hidrometeorologi pun harus tetap diwaspadai.
“Dilihat dari catatan kejadian bencana hidrometeorologi, Januari dan Februari masih ada. Tapi mulai mengalami penurunan,” katanya.
Sampai dengan November, berdasarkan pemetaan dan kejadian bencana yang ada. Pihaknya masih mewaspadai enam kecamatan yang berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi. Di antaranya Kecamatan Sukapura, Sumber, Lumbang, Tiris, Krucil, dan Kotaanyar.
BPBD sampai kini melakukan koordinasi secara intens dengan pemerintah kecamatan, desa, dan relawan yang ada pada wilayah tersebut. Khususnya saat hujan turun dengan intensitas tinggi dengan durasi yang lama.
“Wilayah tersebut (enam kecamatan, Red) dataran tinggi potensinya longsor dan pohon tumbang. Jadi saat cuaca ekstrem kami sudah saling koordinasi,” bebernya.
Walaupun demikian, pihaknya juga tetap memantau wilayah yang ada di dataran rendah. Khususnya wilayah yang memiliki potensi banjir, baik banjir bandang, banjir genangan, dan rob. Beberapa wilayah yang saat ini masih masuk wilayah pemantauan adalah Kecamatan, Kraksaan, Paiton, Gending, dan Dringu. Sebab keempat wilayah tersebut pernah ada kejadian banjir. Sehingga perlu diwaspadai.