KRAKSAAN, Radar Bromo–DPRD Kabupaten Probolinggo kembali kehilangan anggotanya. Rabu (19/10) pukul 02.15, anggota Fraksi Partai Nasdem Wijayanti Kusuma Dewi, 52, meninggal. Dia meninggal dalam perawatan di RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo.
Dari informasi di lapangan, wanita kelahiran Lumajang, Jawa Timur, itu menderita kanker dua tahun terakhir. Selama dua tahun itu pula, Dewi –panggilannya- berjuang melawan kanker yang dideritanya. Dia bahkan sudah menjalani 18 kali kemoterapi.
Namun, takdir berkata lain. Beberapa hari belakangan kondisi Dewi drop. Karena itu, dia pun dilarikan ke rumah sakit. Saat di rumah sakit, kondisinya memburuk sejak Selasa (18/10). Hingga akhirnya dia meninggal Rabu (19/10).
Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Kabupaten Probolinggo (Bapemperda) H Sugianto membenarkan bahwa Dewi meninggal dunia. “Kemungkinan meninggal saat melakukan perawatan di rumah sakit,” kata anggota DPRD yang juga dari Fraksi Nasdem tersebut.
Sementara itu, Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kabupaten Probolinggo Sugito mengatakan, Dewi memang kerap sakit. Karena sakitnya itu, Dewi sering menjalani perawatan di rumah sakit daerah dan di Surabaya.
Beberapa hari belakangan bahkan Dewi sudah jarang mengikuti aktivitas di kantor dewan lantaran sedang menjalani perawatan atas sakitnya. Di antaranya paripurna dan reses pada 10-15 Oktober.
“Apa penyakitnya, saya belum tahu. Juga perihal resesnya, apakah sempat melakukan atau tidak. Masih belum bisa memastikan. Yang saya tahu dia meninggal di rumah sakit,” ujarnya.
Dewi sendiri, menurut Sugito, sosok yang sangat luar biasa. Dia sangat peduli pada warga atau konstituennya. Apapun yang dikeluhkan warga, selalu didengarkan dan kemudian dibahas di tingkat fraksi. Tidak heran dia bisa menjadi anggota DPRD selama dua periode.
“Kegiatan di DPRD beliau sangat aktif. Kegiatan yang bersingguan dengan masyarakat juga sangat aktif. Kesibukannya banyak untuk masyarakat. Yang jelas kami sangat kehilangan, sebab almarhumah banyak memberi kontribusi terhadap fraksi dan masyarakat utamanya. Almarhumah juga cukup lantang dalam menyuarakan suara rakyat,” katanya.
Nur Azize, anggota DPRD Fraksi Partai Nasdem juga mengungkapkan kekagumannya pada Dewi. Perjuangannya melawan penyakitnya sangat luar biasa. Namun, aktivitasnya sebagai anggota DPRD tidak pernah surut.
“Sangat luar biasa perjuangan beliau melawan penyakitnya. Namun, almarhumah sangat aktif saat ada kegiatan di dewan. Dia sering memberi motivasi kepada rekan-rekan di dewan,” katanya.
Dewi sendiri diketahui menjadi anggota DPRD dari Dapil V. Yaitu Kecamatan Leces, Kecamatan Banyuanyar, dan Kecamatan Tegalsiwalan.
Sementara itu, meninggalnya Dewi membuat proses pergantian antarwaktu (PAW) kembali harus dilakukan di DPRD Kabupaten Probolinggo. Tujuannya, untuk mengganti posisi Dewi yang meninggal.
Proses PAW sendiri selama periode DPRD 2019-2024 di Kabupaten Probolinggo bukan sekali ini terjadi. Total ada enam proses PAW yang harus dilakukan. Tiga proses PAW harus dilakukan karena anggota dewan sebelumnya meninggal. Termasuk, meninggalnya Dewi yang otomatis membuat proses PAW harus dilakukan untuk mengganti posisinya. Sementara tiga proses PAW yang lain dilakukan karena anggota dewan sebelumnya mengalami kasus.
Rinciannya, Abdul Qodir (Gerindra), Eny Kusrini (PKB), dan Ahsan (PKB). Ketiganya diganti melalui proses PAW karena terjerat kasus.
Selain mereka, tiga anggota DPRD meninggal sehingga juga harus diganti melalui proses PAW. Antara lain, Akhsan Qosi (Nasdem), Salehudin (Golkar), dan Wijayanti Kusuma Dewi (Nasdem).
Dari enam itu, proses PAW untuk Salehuddin dan Wijayanti Kusuma Dewi belum dilakukan. Sementara empat lainnya sudah dilakukan. (mu/hn)
PAW Selama Periode 2019-2024
- Abdul Qodir (Gerindra)
- Eny Kusrini (PKB)
- Akhsan Qosi (Nasdem)
- Ahsan (PKB)
- Salehudin (Golkar)
- Wijayanti Kusuma Dewi (Nasdem)