KRAKSAAN, Radar Bromo – Penetapan calon, pengambilan nomor urut dan pengumuman calon kepala desa telah dilaksanakan Kamis (18/3) lalu. Proses seleksi dilakukan secara ketat oleh panitia Pilkades. Dari 262 bakal calon kepala desa yang mencoba peruntungannya, 47 orang dinyatakan tidak lolos seleksi.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan jika pihaknya mewaspadai 16 desa rawan konflik. Pasalnya desa tersebut memiliki jumlah bakal calon kepala desa lebih dari 5 orang. Namun kenyataannya saat proses penetapan calon, situasi dalam keadaan kondusif.
“Sudah kami waspadai, tapi alhamdulillah kekhawatiran yang mucul tidak sampai terjadi. Hanya ada sedikit ketegangan namun masih bisa dikendalikan,” kata Ugas.
Ajang pemilihan kepala desa ini rupanya memiliki antusiasme yang cukup tinggi. Dari 62 desa yang akan melaksanakan pemilihan ada sebanyak dari 262 bakal calon kepada desa. Setelah dilakukan proses seleksi mulai tanggal 17 Februari hingga 17 maret. Terdapat 215 calon kepala desa yang ditetapkan. Di antaranya terdiri dari 196 laki-laki dan 19 perempuan yang menjadi calon kepala desa.
“Proses seleksi semuanya telah diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun 2021, yang didalamnya ada beberapa point. Jika beberapa syarat tidak terpenuhi tentunya tidak lolos dalam tahap berikutnya,” ucapnya.
Ugas melanjutkan, dari data secara global, terdapat 18 desa memiliki 5 peserta Cakades; 15 Desa memiliki 2 peserta Cakades; 17 Desa memiliki 3 peserta Cakades; dan 12 Desa memiliki 4 peserta Cakades. Peserta Cakades ini nantinya akan berkontestasi mendapatkan dukungan terbanyak. Setiap proses yang dilalaui tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Dalam setiap kontestasi, pasti ada yang unggul. Selanjutnya kami harap situasi tetap kondusif agar tujuan yang ingin dicapai dapat terealisasi dengan baik,” tutur Ugas. (ar/fun)