KRAKSAAN, Radar Bromo – Jumlah warga Kabupaten Probolinggo yang mengadu nasib menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) masih banyak. Tahun ini saja warga yang berangkat lewat jalur resmi tercatat ada 64 orang. Paling banyak, memilih bekerja ke Malaysia.
Mereka yang berstatus sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) berangkat untuk memperbaiki ekonominya. Dari data yang didapat, dari 64 warga yang memilih menjadi PMI tersebut, 43 di antaranya memilih negara Malaysia untuk mencari nafkah. Sementara sisanya berada di negara-negara Asia Timur dan lain sebagainya.
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Probolinggo, Akhmad membenarkan bahwa Malaysia menjadi pilihan terbanyak PMI asal Kabupaten Probolinggo. Ia menduga, hal itu lantaran negara yang memiliki batas sebelah barat dan timur dengan Indonesia tersebut, masih terdapat sejumlah kemiripan. Baik bahasa, budaya dan karakteristik masyarakatnya.
“Seperti bahasanya kan tidak begitu susah. Malaysia juga masih satu rumpun dengan kita. Sebab itu, banyak PMI yang memilih Malaysia untuk tujuan bekerja,” katanya, Senin (17/10).
Selain Malaysia, lanjut Akhmad, sejumlah pekerja juga memilih negara-negara Asia Timur sebagai tujuan Seperti Taiwan dan Hongkong. Selain dari tiga negara itu, juga terdapat seorang pekerja yang memilih Rumania sebagai tujuan bekerja.
“Satu orang ada yang ke Saudi Arabia, seorang lagi ke Jepang. Yang banyak memang Malaysia dan Taiwan,” ujarnya.
Umumnya PMI yang memilih sendiri lokasi negara tujuan. Mereka datang ke perusahaan penyalur pemberangkatan PMI. Setiap perusahaan memiliki kouta di berbagai negara. “Misal tujuan warga ingin bekerja di Malaysia ada kuotanya, bisa,” ujarnya.