DRINGU, Radar Bromo – Sektor wisata di Probolinggo hingga saat ini masih lesu. Dampak pandemi masih dirasakan. Perlu peningkatan tata kelola, bisnis dan pemasaran di destinasi pariwisata perlu dilakukan.
Kepala bidang destinasi dan industri pariwisata Disporapar Kabupaten Probolinggo Nurahman mengatakan bahwa tata kelola, bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata begitu penting. Sehingga pengetahuan dan pemahaman pentingnya tata kelola, pengelolaan bisnis dan pemasaran destinasi harus terus ditingkatkan. Terlebih lagi usai pandemi menghantam. Sektor wisata yang sebelumnya sempat mati suri harus mampu segera bangkit dan berkembang.
“Untuk mencapai tujuan yang diinginkan memang harus gencar dilakukan pelatihan. Supaya dapat meningkatkan motivasi, pengetahuan dan kemampuan para pengelola. Daya tarik wisata dan desa wisata perlu tata kelola, bisnis dan pemasaran yang baik,” katanya.
Kepala Disporapar Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto menjelaskan jika upaya-upaya tata kelola, bisnis dan pemasaran di destinasi pariwisata sejatinya menjadi tanggung jawab bersama. Pengelolaan, bisnis dan pemasaran potensi wisata di destinasi pariwisata harus ditangani dengan serius.
Pengelola, pemerintah dan masyarakat dalam perlu mendukung terciptanya iklim kondusif. Agar kepariwisataan berkembang serta terwujudnya sapta pesona meliputi aman, tertib, indah, bersih, indah, ramah tamah dan kenangan dalam meningkatkan pembangunan daerah melalui kepariwisataan. Sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar dari sektor pariwisata.
”Kami berharap nantinya bersama-sama untuk mengimplementasikan di daerah potensi wisata yang dikelola. Sehingga destinasi menjadi lebih baik dan berkembang,” pungkasnya. (ar/fun)