Jaga Mutu dan Pelayanan, RSUD Waluyo Jati Kraksaan Lakukan Akreditasi
PENUTUPAN: Surveyor berfoto bersama Plt direktur, dokter, dan dewan pengawas RSUD Waluyo Jati di Ruang Pertemuan Ki Hadjar Dewantoro RSUD Waluyo Jati, Rabu (15/3). (RSUD Waluyo Jati for Radar Bromo)
RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, terus menjaga mutu dan pelayanannya. Salah satunya dengan melakukan akreditasi.
Tahun ini, akreditasi dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna (LARS-DHP). Selasa-Rabu (14-15/3), tim surveyor telah menyurvei RSUD Waluyo Jati. Sebelum disurvei, proses akreditasi diawali dengan pengiriman data-data dan dokumen pada Rabu (8/3).
Survei akreditasi diawali pembukaan yang digelar di Ruang Pertemuan Ki Hadjar Dewantoro RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Selasa (14/3). Dilanjutkan presentasi oleh Plt Direktur RSUD Waluyo Jati dr. Shodiq Tjahjono, M.Mkes. dan wawancara dengan surveyor. Terdiri dari dr. Syarifuddin Basri, Sp.OG(K), S.H.; dr. Ika Rahayu Susanti, MMRS.Dipl.Cibtac.; dan Himawati, S.Kep Ns.
Selanjutnya, masing-masing surveyor melakukan telusur lapangan. Meliputi tata kelola klinik (TKK) 1 dan TKK 2, serta tata kelola rumah sakit (TKRS). Dalam masing-masing telusur ada 23 poin yang dinilai oleh tiga surveyor berbeda. Di antaranya, IGD, ambulans, pendaftaran, poli TB, poli HIV, poli KB, laboratorium, radiologi, rawat inap, dan rekam medis. Serta, genset, IPAL, hingga perizinan.
Dokter Shodiq mengatakan, akreditasi ini sesuai Permenkes Nomor 12/2020. Harus dilakukan setiap 4 tahun sekali. Dalam rangka meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.
SEMANGAT: Surveyor bersama sejumlah dokter spesialis RSUD Waluyo Jati Kraksaan melakukan survei atau telusur lapangan di RSUD Waluyo Jati. (RSUD Waluyo Jati for Radar Bromo)
RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, terus menjaga mutu dan pelayanannya. Salah satunya dengan melakukan akreditasi.
Tahun ini, akreditasi dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna (LARS-DHP). Selasa-Rabu (14-15/3), tim surveyor telah menyurvei RSUD Waluyo Jati. Sebelum disurvei, proses akreditasi diawali dengan pengiriman data-data dan dokumen pada Rabu (8/3).
Survei akreditasi diawali pembukaan yang digelar di Ruang Pertemuan Ki Hadjar Dewantoro RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Selasa (14/3). Dilanjutkan presentasi oleh Plt Direktur RSUD Waluyo Jati dr. Shodiq Tjahjono, M.Mkes. dan wawancara dengan surveyor. Terdiri dari dr. Syarifuddin Basri, Sp.OG(K), S.H.; dr. Ika Rahayu Susanti, MMRS.Dipl.Cibtac.; dan Himawati, S.Kep Ns.
Selanjutnya, masing-masing surveyor melakukan telusur lapangan. Meliputi tata kelola klinik (TKK) 1 dan TKK 2, serta tata kelola rumah sakit (TKRS). Dalam masing-masing telusur ada 23 poin yang dinilai oleh tiga surveyor berbeda. Di antaranya, IGD, ambulans, pendaftaran, poli TB, poli HIV, poli KB, laboratorium, radiologi, rawat inap, dan rekam medis. Serta, genset, IPAL, hingga perizinan.
Dokter Shodiq mengatakan, akreditasi ini sesuai Permenkes Nomor 12/2020. Harus dilakukan setiap 4 tahun sekali. Dalam rangka meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.
SEMANGAT: Surveyor bersama sejumlah dokter spesialis RSUD Waluyo Jati Kraksaan melakukan survei atau telusur lapangan di RSUD Waluyo Jati. (RSUD Waluyo Jati for Radar Bromo)