KRAKSAAN, Radar Bromo – Tingkat kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Probolinggo selama Januari-Februari masih cukup tinggi. Tercatat 18 korban meninggal dunia akibat kecelakan lalu lintas. Mayoritas kecelakaan terjadi karena kelalaian pengendara dalam berkendara.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo Ipda Aditya Wikrama mengatakan, tingginya kasus menjadi atensi dari satuannya. “Saat kami mendapatkan laporan, secepat mungkin kami datangi TKP. Selain untuk evakuasi juga untuk pengamanan arus lalu lintas,” katanya Rabu (15/3).
Dari data Satlantas Polres Probolinggo, di bulan Januari terdapat 64 insiden kecelakaan. Dari insiden tersebut 9 korban di antaranya meninggal dunia dan 73 korban mengalami luka ringan. Insiden kecelakaan juga mengakibatkan kerugian materiil Rp. 76.700.000.
Sementara selama Februari terdapat 44 kejadian kecelakaan lalu lintas. Sebanyak 9 korban di antaranya meninggal dunia dan 45 orang lainnya luka ringan. Sementara kerugian materiil yang ditimbulkan sebesar Rp 22.950.000.
“Jumlah kecelakaan yang terjadi selama dua bulan mengalami penurunan. Namun korban kecelakaan bertambah. Total ada 18 yang meninggal dunia,” ucapnya.
Aditya mengungkapkan jika mayoritas kecelakaan terjadi karena human error. Atau ketidakpatuhan pengendara pada rambu. Juga kurang memahami tata cara berkendara. Seperti pengemudi yang mengantuk; Saat berkendara, pengemudi tertidur hingga lepas kendali dan menabrak benda yang ada di depannya.
“Kecelakaan terjadi mayoritas roda dua di jalur pantura. Sebab volume kendaraan lebih padat. Namun ada beberapa kecelakaan yang terjadi di jalur selatan perbatasan dengan Lumajang. Pengendara harus selalu berhati-hati dalam berkendara, cek kendaraan secara berkala, patuhi aturan dan rambu saat berkendara,” tuturnya. (ar/fun)