KRAKSAAN, Radar Bromo – Pemkab Probolinggo memang sedang mengatur ulang anggarannya. Sejumlah program pembangunan bahkan harus dialihkan. Tak terkecuali kelanjutan pembangunan Gedung Kesenian Sumberlele, Kecamatan Kraksaan.
Pembangunan gedung kesenian sejatinya belum selesai dan kembali akan dilanjutkan tahun ini. Sayangnya anggaran realisasi pembangunan kini berkurang Rp 200 juta dari anggaran sebelumnya.
Pejabat Fungsional Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Disporapar Kabupaten Probolinggo Musa mengatakan, pengurangan anggaran tersebut kebijakan dari pemkab. Sebab masih ada program lainnya yang lebih penting untuk direalisasikan sehingga membutuhkan dukungan anggaran. Karena itulah pembangunan gedung kesenian yang sebelumnya memiliki anggaran Rp 800 juta, saat ini dikepras menjadi Rp 600 juta.
“Ada pengurangan anggaran Rp 200 juta. Jumlahnya sudah tidak utuh sesuai dengan anggaran perencanaan awal,” katanya saat dikonfirmasi Selasa (14/3).
Pihaknya mengatakan dengan anggaran yang cukup terbatas tersebut, perlu perencanaan yang matang. Sebab Disporapar menargetkan gedung kesenian sudah selesai tahun ini, sehingga dapat difungsikan sebagaimana mestinya.
Anggaran yang ada akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan gedung. Saat ini progres pembangunan gedung mencapai 85 persen. Secara umum menyisakan proyek pengerjaan interior dalam gedung, pengecatan bangunan, dan sarana prasarana pendukung lainnya.
Musa menjelaskan jika saat ini kelanjutan pembangunan gedung kesenian masih proses perencanaan. Walaupun demikian pihaknya memprediksikan proyek ini dapat terlaksana paling lambat dua bulan ke depan.
KRAKSAAN, Radar Bromo – Pemkab Probolinggo memang sedang mengatur ulang anggarannya. Sejumlah program pembangunan bahkan harus dialihkan. Tak terkecuali kelanjutan pembangunan Gedung Kesenian Sumberlele, Kecamatan Kraksaan.
Pembangunan gedung kesenian sejatinya belum selesai dan kembali akan dilanjutkan tahun ini. Sayangnya anggaran realisasi pembangunan kini berkurang Rp 200 juta dari anggaran sebelumnya.
Pejabat Fungsional Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Disporapar Kabupaten Probolinggo Musa mengatakan, pengurangan anggaran tersebut kebijakan dari pemkab. Sebab masih ada program lainnya yang lebih penting untuk direalisasikan sehingga membutuhkan dukungan anggaran. Karena itulah pembangunan gedung kesenian yang sebelumnya memiliki anggaran Rp 800 juta, saat ini dikepras menjadi Rp 600 juta.
“Ada pengurangan anggaran Rp 200 juta. Jumlahnya sudah tidak utuh sesuai dengan anggaran perencanaan awal,” katanya saat dikonfirmasi Selasa (14/3).
Pihaknya mengatakan dengan anggaran yang cukup terbatas tersebut, perlu perencanaan yang matang. Sebab Disporapar menargetkan gedung kesenian sudah selesai tahun ini, sehingga dapat difungsikan sebagaimana mestinya.
Anggaran yang ada akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan gedung. Saat ini progres pembangunan gedung mencapai 85 persen. Secara umum menyisakan proyek pengerjaan interior dalam gedung, pengecatan bangunan, dan sarana prasarana pendukung lainnya.
Musa menjelaskan jika saat ini kelanjutan pembangunan gedung kesenian masih proses perencanaan. Walaupun demikian pihaknya memprediksikan proyek ini dapat terlaksana paling lambat dua bulan ke depan.
