314 Desa Ikuti Pilkades Serentak di Kab Probolinggo, Digelar 2 Tahap
Ilustrasi
KRAKSAAN, Radar Bromo – Pemerintah Kabupaten Probolinggo tahun ini akan menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di 314 desa. Pelaksanaan pilkades dilakukan untuk mengisi kekosongan kepala desa.
Kasi Perencanaan dan Evaluasi Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Probolinggo Farhan Hidayat mengatakan, ratusan desa tersebut akan melaksanakan pilkades secara dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada 62 desa. Dimana desa tersebut sebenarnya sudah terjadi kekosongan kepala desa sejak tahun lalu akibat penundaan pelaksaan.
“Tahun ini ada 314 desa yang akan melakukan Pilkades. Tahap awal akan dilaksanakan pada desa yang tahun lalu ditunda. Tahap awal ini rencananya akan digelar sekitar bulan April mendatang,” katanya. Kemudian pelaksanaan Pilkades serentak tahap kedua akan dilakukan pada 252 desa. DI tahap dua ini rencananya akan digelar sekitar bukan Oktober.
2019: Pelaksanaan pilkades serentak di Kabupaten Probolinggo 2019 silam. Tahun ini kembali aklan digelar pilkades serentak di April dan Oktober. (Foto dok Jawa Pos Radar Bromo)
Jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam Pilkades juga cukup besar. Tidak tanggung-tanggung pada tahap 1 Pilkades dianggarkan Rp 4,6 miliar. Sedangkan pada tahap 2 nantinya dianggarkan Rp 17 miliar.
Kebutuhan anggaran cukup besar ini membuat Pemkab Probolinggo masih memutar otak. Sebab anggaran pemkab pada tahun ini masih terpengaruh untuk percepatan penanganan Covid-19 yang masih melanda.
Selain itu, saat ini tengah dibahas mekanisme pelaksanaan Pilkades. Mengingat kondisi pandemi tidak boleh ada kerumunan. Oleh karena itu pilkades serentak masih dipertimbangkan nantinya akan digelar secara konvensional atau elektronik.
“Masih belum bisa dipastikan mekanisme pelaksanaannya seperti apa. Jumlah anggaran dan sumber anggaran juga masih disiapkan. Yang jelas nantinya pelaksanaan pilkades harus menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. (ar/fun)
KRAKSAAN, Radar Bromo – Pemerintah Kabupaten Probolinggo tahun ini akan menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di 314 desa. Pelaksanaan pilkades dilakukan untuk mengisi kekosongan kepala desa.
Kasi Perencanaan dan Evaluasi Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Probolinggo Farhan Hidayat mengatakan, ratusan desa tersebut akan melaksanakan pilkades secara dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada 62 desa. Dimana desa tersebut sebenarnya sudah terjadi kekosongan kepala desa sejak tahun lalu akibat penundaan pelaksaan.
“Tahun ini ada 314 desa yang akan melakukan Pilkades. Tahap awal akan dilaksanakan pada desa yang tahun lalu ditunda. Tahap awal ini rencananya akan digelar sekitar bulan April mendatang,” katanya. Kemudian pelaksanaan Pilkades serentak tahap kedua akan dilakukan pada 252 desa. DI tahap dua ini rencananya akan digelar sekitar bukan Oktober.
2019: Pelaksanaan pilkades serentak di Kabupaten Probolinggo 2019 silam. Tahun ini kembali aklan digelar pilkades serentak di April dan Oktober. (Foto dok Jawa Pos Radar Bromo)
Jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam Pilkades juga cukup besar. Tidak tanggung-tanggung pada tahap 1 Pilkades dianggarkan Rp 4,6 miliar. Sedangkan pada tahap 2 nantinya dianggarkan Rp 17 miliar.
Kebutuhan anggaran cukup besar ini membuat Pemkab Probolinggo masih memutar otak. Sebab anggaran pemkab pada tahun ini masih terpengaruh untuk percepatan penanganan Covid-19 yang masih melanda.
Selain itu, saat ini tengah dibahas mekanisme pelaksanaan Pilkades. Mengingat kondisi pandemi tidak boleh ada kerumunan. Oleh karena itu pilkades serentak masih dipertimbangkan nantinya akan digelar secara konvensional atau elektronik.
“Masih belum bisa dipastikan mekanisme pelaksanaannya seperti apa. Jumlah anggaran dan sumber anggaran juga masih disiapkan. Yang jelas nantinya pelaksanaan pilkades harus menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. (ar/fun)