KRAKSAAN, Radar Bromo – Unit Layanan Pelanggan (ULP) Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kraksaan terus memantau jaringan listrik. Terlebih saat anomali cuaca seperti sekarang yang berpotensi mengganggu pasokan listrik. Hingga kini dataran tinggi menjadi fokus pemantauan.
Anomali cuaca dapat berpotensi terjadinya bencana hidrometerogi. Meliputi cuaca ekstrim dan angin kencang, banjir bandang, dan tanah longsor. Curah hujan diprediksikan masih tinggi membuat bencana tersebut hingga kini masih terus diwaspadai.
Manajer ULP PLN Kraksaan, Rechi Novriadi mengatakan, tiap hari pihaknya melakukan koordinasi dengan tim yang bekerja dilapangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi jaringan listrik serta kendala yang dialami oleh tim saat melakukan pengecekan serta penormalan jaringan listrik.
“Pemantauan dan pengecekan kami lakukan setiap hari, tim disebar pada seluruh wilayah yang menjadi tanggungjawab ULP Kraksaan,” katanya.
PLN telah memetakan wilayah rawan terjadi gangguan listrik terjadi di wilayah dataran tinggi. Di antaranya adalah Kecamatan Tiris dan Krucil. Sebab gangguan kerap kali terjadi saat hujan dengan intesitas tinggi. Terlebih lagi disertai dengan angin kencang.
Hal ini dapat terjadi karena jaringan listrik yang seharusnya terbebas dari benda apapun. Dengan jarak 3 meter samping, atas dan bawah. Justru terganggu oleh pohon. Baik pohon produktif maupun pohon liar.
“Saat jaringan terganggu oleh dahan atau benda lain, dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya padam listrik. Karena itulah rutin kami lakukan pembersihan dahan dekat jaringan,” ujarnya.