28.5 C
Probolinggo
Monday, May 29, 2023

Proyek Pipa Gravitasi di Tiris Mangkrak Tujuh Tahun

DRINGU, Radar Bromo – Proyek Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) dengan sistem gravitasi dari Pemprov Jawa Timur di Kabupaten Probolinggo, mangkrak sejak lama. Alih-alih dimanfaatkan warga. Sampai kini proyek yang mulanya direncanakan memanfaatkan mata air di Tiris mangkrak.

Pengerjaan saluran sepanjang 7 KM yang dibangun sekitar tahun 2015 lalu itu masih belum ada tindak lanjut lagi. Banyak persoalan yang dihadapi untuk menuntaskan proyek yang berlangsung sejak 2015 lalu tersebut.

Kabag hubungan pelanggan perusahaan umum daerah air minum (PUDAM) Kabupaten Probolinggo Suwito menerangkan, jika program saluran air dengan sistim gravitasi itu merupakan proyek bantuan dari Balai Besar Sumber Daya Air (BBSDA) Brantas, Provinsi Jawa Timur. Sayangnya saat proses pembangunan pipa 400 dim itu, terjadi beberapa permasalahan. Mulai dari hilangnya beberapa kunci atau pipa penghubung. Termasuk akibat longsor yang terjadi saat itu.

Baca Juga:  Aliran Air PDAM di Sukapura Banyak yang Mampet, Ini Penyebabnya

“Ini biayanya cukup besar. Bahkan proyek ini sempat berhenti ketika terjadi longsor. Sehingga pipanya juga ikut terbawa longsor. Nah biaya untuk mengambil pipa yang jatuh akibat longsor ini juga besar. Sehingga diperkirakan hal tersebut juga menjadi bahan pertimbangan oleh SDA,” katanya, Kamis (12/1) pagi.

Yang jelas, lanjut Suwito, selama proyek itu masih berlangsung maka menjadi tanggung jawab dari SDA Brantas, Surabaya. Berbeda ketika sudah selsai dan diserahkan kepada pemerintah daerah. ”Jadi untuk tanggung jawab, mulai dari biayanya termasuk pengawasanya itu dari BBSDA mas,” katanya.

Kendati demikian, pria yang akrab disapa Wito itu berharap agar proyek tersebut tetap dilanjutkan. Sehingga masyarakat dapat segera memanfaatkan saluran air sistem gravitasi tersebut. “Hingga saat ini proyek tersebut masih belum ada lanjutan lagi. Tentunya kami berharap agar segera ditindaklanjuti. Sehingga warga dapat menerima manfaatnya,” harapnya.

Baca Juga:  Sebagian Daerah Sudah Hujan, Masih Kirim Air Bersih

DRINGU, Radar Bromo – Proyek Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) dengan sistem gravitasi dari Pemprov Jawa Timur di Kabupaten Probolinggo, mangkrak sejak lama. Alih-alih dimanfaatkan warga. Sampai kini proyek yang mulanya direncanakan memanfaatkan mata air di Tiris mangkrak.

Pengerjaan saluran sepanjang 7 KM yang dibangun sekitar tahun 2015 lalu itu masih belum ada tindak lanjut lagi. Banyak persoalan yang dihadapi untuk menuntaskan proyek yang berlangsung sejak 2015 lalu tersebut.

Kabag hubungan pelanggan perusahaan umum daerah air minum (PUDAM) Kabupaten Probolinggo Suwito menerangkan, jika program saluran air dengan sistim gravitasi itu merupakan proyek bantuan dari Balai Besar Sumber Daya Air (BBSDA) Brantas, Provinsi Jawa Timur. Sayangnya saat proses pembangunan pipa 400 dim itu, terjadi beberapa permasalahan. Mulai dari hilangnya beberapa kunci atau pipa penghubung. Termasuk akibat longsor yang terjadi saat itu.

Baca Juga:  PDAM Tutup Saluran Air yang Diduga Sering Dicuri

“Ini biayanya cukup besar. Bahkan proyek ini sempat berhenti ketika terjadi longsor. Sehingga pipanya juga ikut terbawa longsor. Nah biaya untuk mengambil pipa yang jatuh akibat longsor ini juga besar. Sehingga diperkirakan hal tersebut juga menjadi bahan pertimbangan oleh SDA,” katanya, Kamis (12/1) pagi.

Yang jelas, lanjut Suwito, selama proyek itu masih berlangsung maka menjadi tanggung jawab dari SDA Brantas, Surabaya. Berbeda ketika sudah selsai dan diserahkan kepada pemerintah daerah. ”Jadi untuk tanggung jawab, mulai dari biayanya termasuk pengawasanya itu dari BBSDA mas,” katanya.

Kendati demikian, pria yang akrab disapa Wito itu berharap agar proyek tersebut tetap dilanjutkan. Sehingga masyarakat dapat segera memanfaatkan saluran air sistem gravitasi tersebut. “Hingga saat ini proyek tersebut masih belum ada lanjutan lagi. Tentunya kami berharap agar segera ditindaklanjuti. Sehingga warga dapat menerima manfaatnya,” harapnya.

Baca Juga:  Jadwal Pelantikan Kades Terpilih Belum Jelas, Tunggu Instruksi Bupati

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru