BESUK, Radar Bromo – Antisipasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) masih menjadi fokus Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo. Kamis (12/5) siang, DPKH mengidentifikasi di pasar hewan. Salah satunya di Besuk. Hasilnya, belum ditemukan sapi maupun hewan ternak lainnya yang supect PMK.
Dari pantauan Radar Bromo, identifikasi dilakukan DPKH dengan menurunkan sejumlah petugasnya untuk melakukan pengecekan bagi sapi yang hendak masuk ke Pasar Hewan Besuk. “Kami siapkan 77 petugas dalam hal penanganan PMK ini. Termasuk 12 dokter hewan,” kata Kepala DPKH Yahyadi saat memantau langsung proses pengecekan di pintu gerbang Pasar Hewan Besuk.
Setidaknya terlihat tiga dokter hewan yang bersiaga di pintu masuk pasar. Ketiganya, secara cermat melakukan pengecekan fisik pada sapi maupun domba yang hendak masuk. Menurut Yahyadi, identifikasi terduga PMK itu bisa dilakukan secara kasat mata dari fisik.
Pengecekan dimulai sejak pukul 09.00 sampai selesai bubarnya pasar. Menurut Yahyadi, dari hasil pengecekan yang dilakukan sampai pukul 12.00, tidak ditemukan sapi maupun domba yang terduga PMK.
“Rata-rata tiap pasaran bisa sampai 500 ekor sapi yang ada di sini (Pasar Hewan Besuk, Red). Dari hasil pengecekan yang dilakukan, tidak ditemukan wabah PMK. Alhamdulillah,” ujarnya.
Dengan adanya identifikasi dan penanganan dan tak ditemukannya wabah PMK di Pasar Besuk, Yahyadi mengatakan, maka tak akan sampai ada penutupan pasar hewan. “Upaya yang kami lakukan ini agar tidak ada penutupan. Agar wabah ini terkendali, sehingga perekonomian peternak tetap berjalan,” ujarnya.
Yahyadi menambahkan, identifikasi dan penanganan wabah PMK ini juga akan dilakukan di seluruh Pasar Hewan yang ada di Kabupaten Probolinggo. Tentu sesuai dengan pasaran atau jadwal beroperasinya pasar.