KREJENGAN, Radar Bromo– Petani cabai di Probolinggo sedang gundah. Saat harga cabai lagi bagus-bagusnya, lahan mereka diserang hama. Alhasil Merekapun tak berharap untung.
Keluhan salah satunya diungkap Wasik, 44, salah satu petani Asal Kamal Kuning, Kecamatan Krejengan. Dia pasrah saat hama lalat buah menyerang lahannya. “Tidak cari untung sudah (laba, red). Balik modal saja sudah bersyukur,” katanya, Minggu (12/3).
Serangan hama lalat buah yang terjadi di lahan 150 meter persegi di lahannya kian mengamuk. Sehingga, banyak tanaman yang keriting, mengeluarkan kekuningan, bahkan kering dan mati.
“Pertama ada bercak kuning pada daun, diikuti keriting lalu mati. Ada yang berbuah, Tapi sudah tidak maksimal. Bahkan banyak yang jatuh ke tanah buahnya,” ujarnya.
Serangan lalat buah itu terjadi pada tanaman cabai besarnya yang baru di tanam dua bulan. Sejatinya Sebulan lagi, tamannya sudah akan panen. Dengan sisa umur tanaman, Wasik mengatakan bahwa dirinya telah mengeluarkan sebesar 6 Jutaan. Itu tidak terhitung dengan pembelian bibit cabai merah yang mencapai ribiuan dan sudah ditanam di lahannya.
“Setiap 2-3 hari sekali pasti disemprot untuk mencegah serangan hama. Namun apalah daya, cuaca yang tak mendukung ini mengakibatkan harus pasrah. Pengeluaran paling banyak pada Obat-obatannya, mahal,” katanya.
Disebut Wasik, lahan cabai besar miliknya masih tergolong cukup bagus. Berbeda dengan itu, sejumlah petani di luar desa, banyak yang mengalami serangan yang sama dengan kerusakan lahan sampai 100 persen. Bahkan ada petani yang memilih mencabut tamaman cabainya sebelum di panen. karena sudah tidak terselamatkan.