27.2 C
Probolinggo
Sunday, April 2, 2023

Polisi Bakal Masifkan Operasi Pekat Jelang Bulan Ramadan

PAJARAKAN, Radar Bromo – Jelang Ramadan polisi bakal semakin gencar melakukan operasi penyakit masyarakat (Pekat). Pasalnya tindakan tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dan keresahan ditengah tengah masyarakat.

Kasat Samapta Polres Probolinggo Iptu Siswandi mengatakan bahwa pihaknya saat ini terus melakukan pemetaan. Wilayah mana saja yang berpotensi menjadi sarang pekatdi wilayah hukumnya.

“Sampai saat ini terus kami pantau. Tentu saja jika menemukan penyakit masyarakat segera kami tindak,” katanya.

Operasi juga akan dilaksanakan saat polisi mendapatkan laporan atau pengaduan dari masyarakat. Sebab masyarakat yang merasakan langsung dampak dari ketidaknyamanan pekat, seperti peredaran miras dan prostitusi. Karenanya saat mendapatkan aduan dan laporan, Polisi akan bergerak cepat melakukan penertiban.

Baca Juga:  Dua Pengedar asal Bugul Kidul dan Gempol Ditangkap di Probolinggo

“Aduan dan laporan dari masyarakat menjadi salah satu dasar operasi yang kami lakukan,” ucapnya.

Sebelumnya Samapta Polres Probolinggo melakukan operasi pekat di Desa Sumberejo dan Desa Plampang, Kecamatan Paiton Senin (20/2) malam. Dari operasi ini sebanyak 10 pekerja seks komersial (PSK) berhasil diamankan. Polisi menggiring mereka ke Mapolres Probolinggo untuk proses lebih lanjut.

Selanjutnya Samapta Polres Probolinggo merazia warung penyedia minuman keras berkedok toko kelontong Selasa (21/2) di Kecamatan Banyuanyar. Sebanyak 311 minuman keras berbagai berhasil diamankan pada dua lokasi berbeda. Diantaranya Toko Kelontong milik TY, 52, warga Dusun Darung, Desa Blado Wetan, Kecamatan Banyuanyar yang menjual minuman keras. (ar/fun)

Baca Juga:  254 Narapidana Rutan Kraksaan Dapat Remisi, Lima Langsung Bebas

PAJARAKAN, Radar Bromo – Jelang Ramadan polisi bakal semakin gencar melakukan operasi penyakit masyarakat (Pekat). Pasalnya tindakan tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dan keresahan ditengah tengah masyarakat.

Kasat Samapta Polres Probolinggo Iptu Siswandi mengatakan bahwa pihaknya saat ini terus melakukan pemetaan. Wilayah mana saja yang berpotensi menjadi sarang pekatdi wilayah hukumnya.

“Sampai saat ini terus kami pantau. Tentu saja jika menemukan penyakit masyarakat segera kami tindak,” katanya.

Operasi juga akan dilaksanakan saat polisi mendapatkan laporan atau pengaduan dari masyarakat. Sebab masyarakat yang merasakan langsung dampak dari ketidaknyamanan pekat, seperti peredaran miras dan prostitusi. Karenanya saat mendapatkan aduan dan laporan, Polisi akan bergerak cepat melakukan penertiban.

Baca Juga:  Bekuk Dua Pengedar Pil, Cewek Asal Paiton dan Cowok Asal Kotaanyar

“Aduan dan laporan dari masyarakat menjadi salah satu dasar operasi yang kami lakukan,” ucapnya.

Sebelumnya Samapta Polres Probolinggo melakukan operasi pekat di Desa Sumberejo dan Desa Plampang, Kecamatan Paiton Senin (20/2) malam. Dari operasi ini sebanyak 10 pekerja seks komersial (PSK) berhasil diamankan. Polisi menggiring mereka ke Mapolres Probolinggo untuk proses lebih lanjut.

Selanjutnya Samapta Polres Probolinggo merazia warung penyedia minuman keras berkedok toko kelontong Selasa (21/2) di Kecamatan Banyuanyar. Sebanyak 311 minuman keras berbagai berhasil diamankan pada dua lokasi berbeda. Diantaranya Toko Kelontong milik TY, 52, warga Dusun Darung, Desa Blado Wetan, Kecamatan Banyuanyar yang menjual minuman keras. (ar/fun)

Baca Juga:  Walau Sempat Tergenang Banjir, Pastikan Tidak Ada Gagal Panen

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru