KRAKSAAN, Radar Bromo – Ada puluhan bangunan lembaga pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Probolinggo kondisinya tidak baik. Bahkan emergency. Puluhan bangunan ini butuh segera direhabilitasi atau perbaikan, agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bisa maksimal.
Data yang didapat Jawa Pos Radar Bromo, di Kabupaten Probolinggo ada sebanyak 574 SD Negeri dan 49 SD Swasta. Dari jumlah itu, 21 di antaranya gedung sekolahnya mengalami rusak berat.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikdaya) Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi. “Memang betul, ada 21 (lembaga SD, red) yang emergency. Jadi kondisi sejumlah gedungnya cukup emergency dan perlu direhab,” katanya.
Tahun ini sejatinya Disdikdaya telah menganggarkan Rp 4,2 Miliar untuk perbaikan SD. Rinciannya dari anggaran DAK Rp 4.165.090.000 dan DAU Rp 1.150.000.000.
Namun anggaran tersebut tidak dapat menyentuh keseluruhan SD yang mengalami emergency. Hanya ada tujuh SD yang masuk pada perbaikan. Hingga masih menyisakan 21 SD yang butuh perbaikan.
“Keterbatasan dan melihat kemampuan yang anggaran di Disdikdaya, membuat sejumlah SD saja yang dapat direhab. Untuk 21 SD tersebut, kira-kira butuh anggaran Rp 15 miliar pada rehabilitasinya,” ujarnya.
Adanya 21 SD yang memang perlu adanya rehabilitasi secepatnya tersebut, akan diupayakan dianggarkan tahun depan. Kemungkinan bisa melalui APBD maupun pos anggaran lainnya. Termasuk Dana Intensif Daerah (DID).