PAITON, Radar Bromo– Sesosok pria ditemukan tak bernyawa di depan sebuah warung di Dusun Krajan, Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Senin (11/10) malam. Mayat yang semula tidak diketahui identitasnya itu, awalnya dikira sedang tidur oleh pemilik warung.
Setelah diselidiki, ternyata pria itu bernama M. Rusdi. Usianya 50 tahun. Ia tercatat sebagai warga Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Ia ditemukan meninggal di atas amben di depan warung milik Sofi.
Kapolsek Paiton Iptu Maskur Ansori mengatakan, saat kejadian, Sofi datang ke warungnya bersama suaminya, Sateman. Seperti biasa, mereka hendak berjualan di warungnya.
“Keduanya kaget, karena sebelum masuk warung, terlihat korban sedang tidur. Awalnya memang dikira numpang tidur, karena posisinya pas di atas (amben, red) dan telentang. Suami istri itu tidak curiga kalau (korban) sudah meninggal dunia,” ujarnya.
Karena tidak curiga, pasangan suami istri (pasutri) pemilik warung itu melanjutkan aktivitasnya. Membuka warung dan menunggu pembeli. Namun, sampai selesai membuka warung, Maskur mengatakan, pria yang dikira tidur tadi tak kunjung bangun.
“Sofi kemudian mendatangi warung milik Taufik dan Aliman, yang buka lebih awal. Dia menanyakan soal korban. Alhasil, keduanya juga tidak mengenalinya,” ujarnya.
Kata Maskur, Taufik mengaku bersama Aliman sudah melihat korban telentang dengan posisi yang sama sejak sekitar pukul 17.00. Karenanya, para pemilik warung itu pun mulai curiga. Kemudian, salah satu dari mereka mencoba membangunkan pria yang dikira terlelap itu.
Namun, saat dicoba dibangunkan, pria tersebut tidak merespons. “Kemudian, warga memutuskan melapor ke polsek. Setelah petugas datang, akhirnya diketahui korban meninggal dunia,” jelas Maskur.
Dari hasil pemeriksaan di lapangan, Maskur mengatakan, pria yang “tidur” tersebut bernama M. Rusdi. “Tidak ada bekas atau luka kekerasan di tubuh korban saat dibawa ke kamar mayat RSUD Waluyo Jati. Tetapi, dari mulut korban mengeluarkan busa. Pihak keluarga juga menolak untuk otopsi,” ujarnya. (mu/rud)