27 C
Probolinggo
Tuesday, March 21, 2023

Ajak Karang Taruna Kab Probolinggo Ikut Tekan Kasus Stunting

KADEMANGAN, Radar Bromo – Angka stunting di Kabupaten Probolinggo menjadi perhatian serius Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tramigrasi (Kemndes PDTT). Perlu melibatkan banyak pihak untuk menurunkan angkanya. Tak terkecuali karang taruna (kartar) di desa.

Hal ini diungkapkan Malik Haramain selaku staf khusus Kemendes PDTT RI, Jumat siang (10/3), di Hotel Bromo View. Saat itu Malik di hadapan ratusan ketua karang taruna Kabupaten Probolinggo, mengajak kartar ikut mendorong pembangunan desa dan menekan angka stunting yang masih di angka 17 persen.

Sebagai bagian dari Kemendes PDTT, ia memiliki kewajiban menyampaikan segenap regulasi kebijakan atau rencana Kemendes PDTT terkait. Salah satu unsur terpenting di desa itu adalah karang taruna. Karena eksistensi karang taruna ini diakui dilegitimasi dalam undang-undang Nomor 6 Tahun 2014.

”Dalam pertemuan ada sekitar 160 ketua karang taruna atau ada perwakilan dari 160 desa di Kabupaten Probolinggo. Tentunya, kami tekankan pemuda melalui karang taruna ini dapat ikut serta membangun desa masing-masing,” katanya.

Baca Juga:  BPBD: Hujan Es Tak Bisa Diprediksi, Tapi Harus Diwaspadai

Salah satu persoalan di Kabupaten Probolinggo adalah angka stunting yang masih tinggi. Malik menambahkan, butuh peran pemuda, untuk peduli dengan pembangunan di desa dan menekan angka stunting yang menjadi persoalan di Kabupaten Probolinggo.

”Karang taruna yang ada di sini diyakini dengan SDM menengah ke atas dapat berperan dalam pembangunan desa dan menyelesaikan persoalan yang ada, termasuk stunting,” harapnya.

Sementara itu, Asisten Administrasi Pembangunan dan Pemerintahan Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto mengatakan, masalah stunting Kabupaten Probolinggo cukup tinggi. Untuk itu, pihaknya apresisi dengan kepedulian Kemendes PDTT RI berupaya mengajak pemuda di Kabupaten Probolinggo melalui acara sinergisitas peran pemuda dalam pemberdayaan masyarakat.

”Sesuai visi pak Sekda (Ugas Irwanto) BUS PATAS, salah satu permasalahan yang akan ditundakan adalah stunting. Sekarang angka stunting masih di angkat sekitar 17 persen. Diharapkan, dengan peran pemuda atau karang taruna, dapat mendorong masyarakat mencegah terjadinya kasus stunting,” terangnya.

Baca Juga:  Sigit Pimpin Karang Taruna Kab Probolinggo sampai 2028

Heri menambahkan, kegiatan dengan melibatkan pemuda dan karang taruna sangat bermanfaat. Karena di Kabupaten Probolinggo dengan segenap OPD, berupaya untuk melakukan penanganan stunting.

Tetapi semua itu belum cukup dan tentunya tidak bisa diselesaikan begitu saja hanya melalui aparat birokrasi. baik di tingkat kabupaten, kecamatan maupun desa, tanpa peran masyarakat.

”Sehingga peran karang taruna untuk membantu kami. Ppaling tidak saling mengingatkan, saling membantu, saling mensupport untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada hari ini, yaitu stunting,” terangnya. (mas/fun)

KADEMANGAN, Radar Bromo – Angka stunting di Kabupaten Probolinggo menjadi perhatian serius Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tramigrasi (Kemndes PDTT). Perlu melibatkan banyak pihak untuk menurunkan angkanya. Tak terkecuali karang taruna (kartar) di desa.

Hal ini diungkapkan Malik Haramain selaku staf khusus Kemendes PDTT RI, Jumat siang (10/3), di Hotel Bromo View. Saat itu Malik di hadapan ratusan ketua karang taruna Kabupaten Probolinggo, mengajak kartar ikut mendorong pembangunan desa dan menekan angka stunting yang masih di angka 17 persen.

Sebagai bagian dari Kemendes PDTT, ia memiliki kewajiban menyampaikan segenap regulasi kebijakan atau rencana Kemendes PDTT terkait. Salah satu unsur terpenting di desa itu adalah karang taruna. Karena eksistensi karang taruna ini diakui dilegitimasi dalam undang-undang Nomor 6 Tahun 2014.

”Dalam pertemuan ada sekitar 160 ketua karang taruna atau ada perwakilan dari 160 desa di Kabupaten Probolinggo. Tentunya, kami tekankan pemuda melalui karang taruna ini dapat ikut serta membangun desa masing-masing,” katanya.

Baca Juga:  Akses Ditutup, KPU Lakukan Pendataan Berkelanjutan Secara Mandiri

Salah satu persoalan di Kabupaten Probolinggo adalah angka stunting yang masih tinggi. Malik menambahkan, butuh peran pemuda, untuk peduli dengan pembangunan di desa dan menekan angka stunting yang menjadi persoalan di Kabupaten Probolinggo.

”Karang taruna yang ada di sini diyakini dengan SDM menengah ke atas dapat berperan dalam pembangunan desa dan menyelesaikan persoalan yang ada, termasuk stunting,” harapnya.

Sementara itu, Asisten Administrasi Pembangunan dan Pemerintahan Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto mengatakan, masalah stunting Kabupaten Probolinggo cukup tinggi. Untuk itu, pihaknya apresisi dengan kepedulian Kemendes PDTT RI berupaya mengajak pemuda di Kabupaten Probolinggo melalui acara sinergisitas peran pemuda dalam pemberdayaan masyarakat.

”Sesuai visi pak Sekda (Ugas Irwanto) BUS PATAS, salah satu permasalahan yang akan ditundakan adalah stunting. Sekarang angka stunting masih di angkat sekitar 17 persen. Diharapkan, dengan peran pemuda atau karang taruna, dapat mendorong masyarakat mencegah terjadinya kasus stunting,” terangnya.

Baca Juga:  Belasan Napi di Rutan Kraksaan Langsung Bebas setelah Dapat Asimilasi

Heri menambahkan, kegiatan dengan melibatkan pemuda dan karang taruna sangat bermanfaat. Karena di Kabupaten Probolinggo dengan segenap OPD, berupaya untuk melakukan penanganan stunting.

Tetapi semua itu belum cukup dan tentunya tidak bisa diselesaikan begitu saja hanya melalui aparat birokrasi. baik di tingkat kabupaten, kecamatan maupun desa, tanpa peran masyarakat.

”Sehingga peran karang taruna untuk membantu kami. Ppaling tidak saling mengingatkan, saling membantu, saling mensupport untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada hari ini, yaitu stunting,” terangnya. (mas/fun)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru