KOTAANYAR, Radar Bromo – Pemerintah menyupayakan keluarga korban tragedi Kanjuruhan untuk diusulkan masuk ke data program bantuan sosial. Sebab, sebagian korban ada yang menjadi tulang punggung keluarga.
Ini diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy juga mendatangi rumah almarhum Moh Kindi Arumi Purnama 16, di Desa/Kecamatan Kotaanyar. Dalam kunjungannya ia meminta agar keluarga almarhum dimasukkan pada penerima bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah.
Saat berkunjung, Muhadjir juga bersama Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Jawa Timur. Di rumah duka, dia disambut hangat kedua orang tua almarhum. Kedatangannya diungkapnya, sebagai bentuk belasungkawa atas kejadian yang merenggut nyawa banyak orang tersebut.
“Pemerintah tidak akan tinggal diam. Baik dalam pengusutannya, maupun pendampingan kepada keluarga korban. Pertama yang kami lakukan, kami ringankan beban korban dulu. Seperti saat pengobatan, semuanya gratis. Termasuk ambulans yang mengantar sampai ke keluarganya masing-masing. Semuanya gratis,” katanya, Minggu (9/10).
Saat berkunjung ke salah satu rumah duka tersebut, Muhadjir mengaku bahwa sejumlah korban adalah salah satu penggerak perekonomian keluarga. Dengan hal tersebut, meminta kepada Kementerian Sosial (Kemensos) agar melakukan pendataan kepada keluarga korban dan dijadikan sebagai penerima bantuan sosial.
“Seperti almarhum (Kindi, red) ini adalah anak yang suka membantu Bu Ana (ibu Kindi, red) berjualan di pasar. Sehingga, kami meminta Kemensos dapat menjadikan keluarganya sebagai penerima PKH (Program Keluarga Harapan). Banyak korban yang ternyata merupakan tumpuan ekonomi, penghasil kehidupan keluarga,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa dengan pendataan sebagai penerima bantuan sosial tersebut ia berharap kestabilan perekonomian dapat terjadi bagi para keluarga korban. Mengingat, lanjutnya, pemerintah saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan penekanan terhadap angka kemiskinan.