29.4 C
Probolinggo
Saturday, March 25, 2023

2021, Temukan 1.193 Kasus di Kab Probolinggo

KRAKSAAN, Radar Bromo – Kasus Tuberkulosis (TB) di Kabupaten Probolinggo masih cukup tinggi. Perlu ada penanganan dan penanggulangan yang serius untuk menekan kasus tersebut.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Mujoko mengatakan, Indonesia merupakan negara yang mempunyai beban TB tinggi. Bahkan, menempati posisi ke-2 di dunia saat ini.

“Selain itu, kasus TB-MDR (multi drug resistant), TB-HIV (Human Immunodeficiency Virus), TB-DM (diabetes melitus), dan TB pada anak dan masyarakat rentan lainnya juga semakin bertambah dan menjadi tantangan,” katanya.

Berdasarkan laporan global TB tahun 2019, menurutnya, diperkirakan terdapat total 845 ribu kasus TB. Namun, hanya 67 persen yang melakukan pengobatan.

Baca Juga:  Cegah Klaster Kasada, Siapkan Ribuan Alat Rapid di Bromo  

Dari jumlah itu, diperkirakan 24 ribu di antaranya merupakan kasus pasien TBC Resistan Obat (TBC RO). Dengan tingkat mulai pengobatan (enrollment rate) sebesar 48 persen (5.531 pasien) dari 11.463 yang terkonfirmasi TBC RO.

“Angka ini tentunya masih di bawah target pengobatan, yaitu sebesar 90 persen. Kasus TB di Jawa Timur merupakan kasus TB terbanyak kedua setelah Jawa Barat yaitu 44.184 kasus. Tetapi, masih jauh dari target yaitu 95.925 (SITB. 2020),” jelasnya.

Epidemiologi Ahli Muda Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica mengatakan, kasus TBC di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2021 sebanyak 1.193 kasus. Dari total target sebanyak 2.572 (46,41 persen) dengan angka keberhasilan pengobatan sebesar 91 persen.

Baca Juga:  Empat Daerah Setujui Reaktivasi Bromo, TNBTS Siapkan Simulasi

KRAKSAAN, Radar Bromo – Kasus Tuberkulosis (TB) di Kabupaten Probolinggo masih cukup tinggi. Perlu ada penanganan dan penanggulangan yang serius untuk menekan kasus tersebut.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Mujoko mengatakan, Indonesia merupakan negara yang mempunyai beban TB tinggi. Bahkan, menempati posisi ke-2 di dunia saat ini.

“Selain itu, kasus TB-MDR (multi drug resistant), TB-HIV (Human Immunodeficiency Virus), TB-DM (diabetes melitus), dan TB pada anak dan masyarakat rentan lainnya juga semakin bertambah dan menjadi tantangan,” katanya.

Berdasarkan laporan global TB tahun 2019, menurutnya, diperkirakan terdapat total 845 ribu kasus TB. Namun, hanya 67 persen yang melakukan pengobatan.

Baca Juga:  Target Naik, Realisasi PAD Kabupaten Probolinggo Kurang Rp 24 M

Dari jumlah itu, diperkirakan 24 ribu di antaranya merupakan kasus pasien TBC Resistan Obat (TBC RO). Dengan tingkat mulai pengobatan (enrollment rate) sebesar 48 persen (5.531 pasien) dari 11.463 yang terkonfirmasi TBC RO.

“Angka ini tentunya masih di bawah target pengobatan, yaitu sebesar 90 persen. Kasus TB di Jawa Timur merupakan kasus TB terbanyak kedua setelah Jawa Barat yaitu 44.184 kasus. Tetapi, masih jauh dari target yaitu 95.925 (SITB. 2020),” jelasnya.

Epidemiologi Ahli Muda Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica mengatakan, kasus TBC di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2021 sebanyak 1.193 kasus. Dari total target sebanyak 2.572 (46,41 persen) dengan angka keberhasilan pengobatan sebesar 91 persen.

Baca Juga:  Empat Daerah Setujui Reaktivasi Bromo, TNBTS Siapkan Simulasi

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru