KRAKSAAN, Radar Bromo – Di tengah naiknya level PPKM, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Probolinggo tetap membuka layanan perpustakaan daerah. Tetapi, ada sejumlah penyesuaian. Jika sebelumnya ada kelonggaran, kini protokol kesehatan wajib dilakukan dengan ketat.
Belum sebulan membuka kembali layanan perpustakaan daerah, kini PPKM kembali menjadi level 3. Dalam kondisi seperti ini, Dispersip tetap membuka layanan. Alasannya, kebutuhan terhadap literasi perlu dipenuhi untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan. Utamanya para pelajar yang saat ini tengah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Dalam kondisi yang masih pandemi, perlu ada aturan yang diterapkan supaya kondisi tetap aman. Tidak ada penambahan kasus dan temuan klaster baru. “Tetap dibuka, namun dengan penyesuaian. Pengunjung wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Kepala Bidang Perpustakaan Suryana Nuring Perbawani.
Penyesuaian yang dilakukan berkenaan dengan mekanisme kunjungan. Di ruang baca hanya diperbolehkan maksimal 10 orang yang masuk. Tidak hanya itu, selama berada di dalam, ada durasi yang harus dipatuhi. Pengunjung hanya diizinkan berada di ruang baca maksimal satu jam.
Sementara itu, untuk layanan internet yang berada di luar ruangan dibatasi hanya untuk 20 orang. “Pengunjung wajib menggunakan masker, jika tidak, tidak boleh masuk ke dalam ruang baca,” jelasnya.
Pasca dibuka beberapa pekan lalu, layanan perpustakaan daerah hanya didatangi pengunjung 15 sampai 20 orang pelajar. Mayoritas pengunjung adalah pelajar SMP, SMA, dan mahasiswa. Bahan bacaan yang menjadi favorit mereka literatur yang berhubungan dengan tugas sekolah. “Buku yang dibaca masih materi sekolah. Tidak heran, sebab saat ini sekolah telah melakukan PTM,” ujarnya. (ar/rud)