DRINGU, Radar Bromo – Praktik prostitusi rentan akan penularan HIV-AIDS. Ini dibuktikan ada dua PSK dan seorang pria hidung belang hasil dari razia, yang terinfeksi virus mematikan tersebut. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo perketat pengawasan. Sebab angka HIV/AIDS di Kabupaten Probolinggo, terbilang tinggi.
Dari catatan Dinkes, kasus HIV komulatif dari tahun 2000 hingga Mei 2022 jumlahnya ada 2.277. Dari jumlah itu, yang sampai kini mendapat pengobatan ada 538. Namun sebanyak 189 penderita, putus berobat. Mereka yang terinfeksi lalu meninggal, jumlahnya ada 693.
Seperti yang diterangkan Kabid Penyakit Menular pada Dinkes Kabupaten Probolinggo Mujoko. Menurutnya, ada tim relawan HIV/AIDS yang akan membantu melakukan pengawasan dan pemantauan. Sehingga keberadaannya si penderita terlacak. Adanya relawan tersebut, paling tidak dapat mengindentifikasi serta mengawasi agar yang bersangkutan melakukan pengobatan. Termasuk PSK agar tak lagi menjajakan diri.
Razia Esek-esek di Lumbang-Wonomerto, 2 PSK-1 Hidung Belang Positif HIV
Soal tiga penderita tersebut, Mujoko akan lakukan koordinasi dengan Satpol PP. Sebab hingga kini ia tidak menerima data ketiga orang itu. Semestinya, jika terjangkit, harusnya tidak mudah dilepaskan begitu saja.
“Jika yang bersangkutan pekerja sosial maka harusnya sikirim ke Dinsos yang nantinya direhabilitasi atas penyakitnya itu. Tidak mudah dilepaskan begitu saja,” imbuhnya. Untuk penanganan jika ada yang, sudah disediakan beberapa lokasi pengobatannya. Yakni di puskesmas Paiton, Kraksaan, Condong, Leces dan Lumbang.