Tingkatkan Skill Kader PKK Desa Pesawahan

PENINGKATAN sumber daya manusia (SDM) menjadi perhatian serius Pemerintah Desa Pesawahan, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Namun, bidang infrastruktur tak terlupakan. Banyak yang masih harus diperbaiki.

Sejumlah peluang usaha coba ditangkap oleh Pemerintah Desa Pesawahan. Salah satunya jasa merangkai hantaran lamaran dan pernikahan. Pemerintah desa pun melatih para kader pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) untuk menguasai pembuatan hantaran.

Keterampilan ini memiliki potensi yang baik untuk dijadikan usaha rumahan. Banyak orang yang hendak melaksanakan lamaran dan pernikahan membutuhkan jasa merangkai hantaran. Bahkan, ketika musim lamaran ataupun pernikahan, penyedia jasa ini kebanjiran pesanan.

Sekretaris Desa Pesawahan Fendy Rubyanto mengatakan, beberapa minggu lalu kader PKK sudah dilatih membuat hantaran. Pelatihan ini dipilih karena mudah diaplikasikan. Dapat dilakukan ketika senggang. Mereka dilatih oleh seorang ahli yang sudah terbiasa membuat hantaran.

Dengan telaten narasumber melatih ibu-ibu mulai dari dasar. Serta, langsung mempraktikkannya sampai peserta bisa. “Pelatihan dilakukan dua hari. Diikuti oleh 21 orang,” katanya.

PENINGKATAN sumber daya manusia (SDM) menjadi perhatian serius Pemerintah Desa Pesawahan, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Namun, bidang infrastruktur tak terlupakan. Banyak yang masih harus diperbaiki.

Sejumlah peluang usaha coba ditangkap oleh Pemerintah Desa Pesawahan. Salah satunya jasa merangkai hantaran lamaran dan pernikahan. Pemerintah desa pun melatih para kader pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) untuk menguasai pembuatan hantaran.

Keterampilan ini memiliki potensi yang baik untuk dijadikan usaha rumahan. Banyak orang yang hendak melaksanakan lamaran dan pernikahan membutuhkan jasa merangkai hantaran. Bahkan, ketika musim lamaran ataupun pernikahan, penyedia jasa ini kebanjiran pesanan.

Sekretaris Desa Pesawahan Fendy Rubyanto mengatakan, beberapa minggu lalu kader PKK sudah dilatih membuat hantaran. Pelatihan ini dipilih karena mudah diaplikasikan. Dapat dilakukan ketika senggang. Mereka dilatih oleh seorang ahli yang sudah terbiasa membuat hantaran.

Dengan telaten narasumber melatih ibu-ibu mulai dari dasar. Serta, langsung mempraktikkannya sampai peserta bisa. “Pelatihan dilakukan dua hari. Diikuti oleh 21 orang,” katanya.