24.2 C
Probolinggo
Tuesday, March 21, 2023

Intensitas Hujan Masih Tinggi, Longsor-Banjir Masih Bisa Terjadi

DRINGU, Radar Bromo – Anomali cuaca dan bencana hidrometeorologi masih berpotensi terjadi di Kabupaten Probolinggo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus memantau wilayah potensi bencana. Khususnya banjir dan peningkatan debit air sungai.

Sekretaris BPBD Kabupaten Probolinggo Abdullah mengatakan, langkah pemantauan adalah upaya untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa seperti yang terjadi di Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading. Sebab masih banyak masyarakat yang belum mewaspadai potensi bencana dan dampak yang dapat ditimbulkan.

“Anomali cuaca dan bencana hidrometeorologi masih dapat terjadi. Perlu diwaspadai,” katanya.

Kondisi seperti ini dapat menimbulkan beberapa bencana yakni tanah longsor, angin kencang, banjir dan kecelakaan air. Karenanya, saat hujan atau saat cuaca telah mendung maka warga diharapkan menjauhi tempat potensi bencana. Begitu juga saat hujan terjadi di daerah hulu. Warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai sampai hilir. Harus mewaspadai peningkatan volume dan debit air.

Baca Juga:  Lampu Alun-alun Kraksaan Sisi Timur Padam, Warga Khawatir Jadi Tempat Mesum

Sementara itu selama bulan Februari BPBD mencatat telah terjadi 26 kejadian bencana. Di antaranya 12 tanah longsor, 9 banjir genangan, dan 5 cuaca ekstrem.

Untuk mitigasi dsn menanggulangi bencana yang ada BPBD menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Agen PB Jawa Timur. Namun dalam keadaan tertentu dan percepatan penanganan koordinasi lanjutan dilakukan dengan TNI, Polisi, Satpol PP, pemerintah desa dan masyarakat sekitar.

DRINGU, Radar Bromo – Anomali cuaca dan bencana hidrometeorologi masih berpotensi terjadi di Kabupaten Probolinggo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus memantau wilayah potensi bencana. Khususnya banjir dan peningkatan debit air sungai.

Sekretaris BPBD Kabupaten Probolinggo Abdullah mengatakan, langkah pemantauan adalah upaya untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa seperti yang terjadi di Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading. Sebab masih banyak masyarakat yang belum mewaspadai potensi bencana dan dampak yang dapat ditimbulkan.

“Anomali cuaca dan bencana hidrometeorologi masih dapat terjadi. Perlu diwaspadai,” katanya.

Kondisi seperti ini dapat menimbulkan beberapa bencana yakni tanah longsor, angin kencang, banjir dan kecelakaan air. Karenanya, saat hujan atau saat cuaca telah mendung maka warga diharapkan menjauhi tempat potensi bencana. Begitu juga saat hujan terjadi di daerah hulu. Warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai sampai hilir. Harus mewaspadai peningkatan volume dan debit air.

Baca Juga:  Anggaran Minim, Ini Strategi Koni Kab Probolinggo

Sementara itu selama bulan Februari BPBD mencatat telah terjadi 26 kejadian bencana. Di antaranya 12 tanah longsor, 9 banjir genangan, dan 5 cuaca ekstrem.

Untuk mitigasi dsn menanggulangi bencana yang ada BPBD menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Agen PB Jawa Timur. Namun dalam keadaan tertentu dan percepatan penanganan koordinasi lanjutan dilakukan dengan TNI, Polisi, Satpol PP, pemerintah desa dan masyarakat sekitar.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru