DRINGU, Radar Bromo – Anomali cuaca dan bencana hidrometeorologi masih berpotensi terjadi di Kabupaten Probolinggo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus memantau wilayah potensi bencana. Khususnya banjir dan peningkatan debit air sungai.
Sekretaris BPBD Kabupaten Probolinggo Abdullah mengatakan, langkah pemantauan adalah upaya untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa seperti yang terjadi di Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading. Sebab masih banyak masyarakat yang belum mewaspadai potensi bencana dan dampak yang dapat ditimbulkan.
“Anomali cuaca dan bencana hidrometeorologi masih dapat terjadi. Perlu diwaspadai,” katanya.
Kondisi seperti ini dapat menimbulkan beberapa bencana yakni tanah longsor, angin kencang, banjir dan kecelakaan air. Karenanya, saat hujan atau saat cuaca telah mendung maka warga diharapkan menjauhi tempat potensi bencana. Begitu juga saat hujan terjadi di daerah hulu. Warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai sampai hilir. Harus mewaspadai peningkatan volume dan debit air.
Sementara itu selama bulan Februari BPBD mencatat telah terjadi 26 kejadian bencana. Di antaranya 12 tanah longsor, 9 banjir genangan, dan 5 cuaca ekstrem.
Untuk mitigasi dsn menanggulangi bencana yang ada BPBD menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Agen PB Jawa Timur. Namun dalam keadaan tertentu dan percepatan penanganan koordinasi lanjutan dilakukan dengan TNI, Polisi, Satpol PP, pemerintah desa dan masyarakat sekitar.