DRINGU, Radar Bromo – Keberadaan Sub Terminal Jorongan masih belum memberikan kontribusi maksimal. Alasan inilah yang membuat dinas perhubungan (Dishub) tak berani menaikkan target retribusi tahun 2023. Di tahun ini target retribusi diputuskan sama dengan tahun sebelumnya.
Kepala bidang pengembangan dan keselamatan transportasi Dishub Erry Kurniawan mengatakan, pengunjung sub terminal begitu sedikit. Minimnya penumpang angkutan serta arus transportasi yang keluar masuk terminal, terbilang sepi.
Sub Terminal Jorongan memiliki 10 kios yang sedianya bisa dimanfaatkan. Sayang, enam di antaranya belum digunakan. Hanya 4 kios yang baru digunakan dan telah memberikan pendapatan asli daerah.
Sepinya pengunjung membuat pemasukan pedagang kios juga sedikit. Hal itu juga berpengaruh pada pemanfaatan kios, karena seharusnya banyak penyewa. Namun kenyataannya kios tidak tersewa penuh. “Arus kunjungan dan lalu lintas sub terminal begitu sedikit. Pendapatannya pun minim,” katanya.
Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut target tahun 2023 sub terminal diputuskan tetap sebesar 142.750.000. Target tersebut dirasa masih cukup tinggi dan berat untuk direalisasikan. Mengaca pada tahun sebelumnya dengan target yang sama sampai dengan tutup tahun, realisasinya hanya mampu diperoleh Rp 4.455.000. Masih tersisa Rp 138.295.000 yang belum terkejar.
Erry menegaskan dari capaian yang diperoleh sampai dengan tutup tahun, akan menjadi acuan dan pertimbangan penentuan target. Jika kondisinya terus sepi, pihaknya harus bekerja keras dan menyusun strategi yang tepat agar mampu menghidupkan kembali Sub Terminal Jorongan.
“Jika tidak ada strategi yang tepat sementara target sama seperti tahun sebelumnya, akan susah untuk tercapai,” pungkasnya. (ar/fun)
Â