KRAKSAAN, Radar Bromo– Meski kerap ditertibkan, anak jalanan, pengamen dan pengemis masih sering terlihat di sudut jalanan Kota Kraksan. Belakangan bahkan kian banyak bermunculan.
Biasanya mereka kedapatan mengkal di area traffic light. Seperti di Pasar Sore Kraksaan dan depan Gelora Merdeka. Bahkan, terlihat juga di traffic light depan RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
Salah seorang pengendara yang melintas di wilayah kecamatan Kraksaan, Ainul Jannah mengatakan, gepeng-gepeng yang telihat di sejumlah traffic light itu sudah familiar. Sebab sudah sering mangkal di lokasi tersebut. “Sekarang bahkan ada manusia silver,” katanya.
Ainul merasa heran mengapa para gepeng anjal dan yang lainnya itu masih kerap terlihat. Padahal pemerintah sudah sering melakukan razia.
Ainul mereka, terkadang keberadaan mereka meresahkan. “Ada bapak-bapak yang kadang maksa. Ketok kaca mobil untuk minta uang. Keresahan lainnya, kadangkan berseliweran, takut ke ketabrak,” ujarnya.
Keresahan lainnya dirasakan Mustowif, salah satu warga Krejengan. Ia berharap agar pemerintah dapat memperhatikan mereka untuk dapat diberi pembinaan, atau kesadaran. “Harapannya bisa dibina untuk bisa mencari uang dengan baik. Peran pemerintah sangat penting. Masa mental masyarakat mau dibiarkan seperti itu,” Ujarnya.
Jawa Pos radar Bromo mencoba mengkonfirmasi pihak Satpol PP Kabupaten Probolinggo selalu penegak perdana dan Kamtibmas. Namun sampai berita ditulis, Kasatpol PP Aruman belum bisa dihubungi. (mu/fun)
KRAKSAAN, Radar Bromo– Meski kerap ditertibkan, anak jalanan, pengamen dan pengemis masih sering terlihat di sudut jalanan Kota Kraksan. Belakangan bahkan kian banyak bermunculan.
Biasanya mereka kedapatan mengkal di area traffic light. Seperti di Pasar Sore Kraksaan dan depan Gelora Merdeka. Bahkan, terlihat juga di traffic light depan RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
Salah seorang pengendara yang melintas di wilayah kecamatan Kraksaan, Ainul Jannah mengatakan, gepeng-gepeng yang telihat di sejumlah traffic light itu sudah familiar. Sebab sudah sering mangkal di lokasi tersebut. “Sekarang bahkan ada manusia silver,” katanya.
Ainul merasa heran mengapa para gepeng anjal dan yang lainnya itu masih kerap terlihat. Padahal pemerintah sudah sering melakukan razia.
Ainul mereka, terkadang keberadaan mereka meresahkan. “Ada bapak-bapak yang kadang maksa. Ketok kaca mobil untuk minta uang. Keresahan lainnya, kadangkan berseliweran, takut ke ketabrak,” ujarnya.
Keresahan lainnya dirasakan Mustowif, salah satu warga Krejengan. Ia berharap agar pemerintah dapat memperhatikan mereka untuk dapat diberi pembinaan, atau kesadaran. “Harapannya bisa dibina untuk bisa mencari uang dengan baik. Peran pemerintah sangat penting. Masa mental masyarakat mau dibiarkan seperti itu,” Ujarnya.
Jawa Pos radar Bromo mencoba mengkonfirmasi pihak Satpol PP Kabupaten Probolinggo selalu penegak perdana dan Kamtibmas. Namun sampai berita ditulis, Kasatpol PP Aruman belum bisa dihubungi. (mu/fun)
