PROBOLINGGO, Radar Bromo – Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo benar-benar perlu diwaspadai. Dalam setahun 2021, jumlahnya meningkat. Tercatat ada 191 kasus. Dari jumlah itu, 3 pasien di antaranya meninggal dunia.
Angka kasus tahun 2021 lebih tinggi dibandingkan tahun 2020. Selama 2020, tercatat ada 170 kasus. Dari jumlah itu, hanya seorang pasien yang meninggal dunia.
Karenanya, kondisi ini menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo. Apalagi, dalam beberapa hari pada awal tahun 2022 sudah muncul 8 kasus.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Probolinggo Mujoko mengatakan, kasus DBD pada 2020 sempat turun drastis dibanding 2019. Saat itu, tembus 440 kasus. Namun, tahun kemarin kasusnya kembali naik. Meski tidak signifikan. “Kasus DBD selama 2021 bertambah dibanding tahun sebelumnya,” katanya.
Dari data kasus DBD, terlihat terjadi lonjakan kasus DBD saat Desember 2021. Seringnya hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi, sangat berpengaruh terhadap perkembangan kasus DBD. “Selama Desember 2021, tercatat ada 50 kasus dan 2 kasus sampai meninggal dunia,” terangnya.
Di tengah musim hujan, kata Mujoko, masyarakat harus lebih waspada terhadap kasus DBD. Selain mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19, masyarakat juga harus perhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungannya.
Apalagi, pada Januari-Februari, diperkirakan memasuki puncak musim hujan. Katanya, jangan sampai ada barang-barang bekas dan genangan air yang bisa menjadi tempat berkembangnya nyamuk.