DRINGU, Radar Bromo – Perolehan pendapatan asli daerah (PAD) pasar di Kabupaten Probolinggo, masih jauh dari target. Kurang tiga bulan untuk tutup tahun anggaran, realisasinya baru Rp 3,8 miliar. Masih kurang sekitar Rp 1,4 miliar dari target.
Staf Fungsional Bidang Perdagangan DKUPP Kabupaten Probolinggo Aditya Arya Guntoro mengatakan, capaian PAD sektor pasar masih belum maksimal. Beragam upaya untuk mengejar target PAD masih terus dilakukan. Agar capaiannya sesuai target.
“Capaian target pasar masih belum maksimal. Kami masih upayakan kejar target yang telah ditetapkan,” katanya, Senin (3/10).
Dari laporan penerimaan yang dihimpun DKUPP, sampai September realisasi PAD pasar baru mencapai Rp 3,8 miliar. Masih kurang sekitar Rp 1,4 miliar untuk menapai target tahun ini yang mencapai Rp 5,2 miliar.
Target itu, di antaranya adalah Rp 4,2 miliar murni dari sektor pasar. Sementara, Rp 1 miliar dari retribusi parkir yang berada di areal pasar. Ada beberapa komponen yang menjadi PAD pasar. Meliputi retribusi pasar tradisional dan pasar hewan; tera ulang; dan parkir di areal pasar.
Sementara itu, sejauh ini kondisi pasar dan transaksinya belum pulih. Ditambah adanya virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak. Juga berdampak terhadap kunjungan dan transaksi di pasar hewan.
“Transaksi di pasar masih belum sepenuhnya normal. Ada beberapa pedagang yang belum menyetor retribusi. Sementara, untuk pasar hewan retribusi juga berkurang karena PMK,” bebernya.