23 C
Probolinggo
Monday, May 29, 2023

Sepanjang 2022, Ada 159 Bencana di Kab Probolinggo, Mayoritas Longsor

DRINGU, Radar Bromo-Potensi bencana alam di Kabupaten Probolinggo masih cukup tinggi. Dalam kurun waktu 2022, tercatat ada 159 bencana. Mayoritas tanah longsor.

Bencana alam yang terjadi hampir merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Jenis dan kategori bencana seakan menyesuaikan letak geografis wilayah.

“Bencana sepanjang 2022 cukup banyak. Ada 159 bencana ditambah dengan 1 bencana nonalam yakni Covid-19,” kata Staf Pusdalops PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo Silvia Verdiana.

Ratusan bencana itu, di antaranya 58 tanah longsor, 43 cuaca ekstrem yang menyebabkan pohon tumbang dan bangunan ambruk, 34 banjir, dan 14 gelombang ekstrem dan abrasi.

Selanjutnya, ada 9 kecelakaan yang terjadi bersamaan dengan bencana. Karena itu, juga masuk dalam data bencana. Serta, satu bencana gempa bumi yang dirasakan di sejumlah wilayah Kabupaten Probolinggo. “Data yang kami himpun bukan hanya kejadian, tetapi dampak yang terjadi,” bebernya.

Baca Juga:  Begini Cerita Terbongkarnya Aksi Bapak Kerjai Anak hingga Melahirkan

Soal potensi bencana yang dapat terjadi pada bulan ini, Silvia mengatakan, potensi cuaca ekstrem masih perlu diwaspadai. Saat ini di beberapa wilayah masih sering hujan. Bencana hidrometeorologi seperti longsor dan banjir masih berpotensi terjadi.

“Laporan dan informasi dari BMKG terus kami pantau. Sebab, ini menjadi acuan. Baik sebagai mitigasi risiko bencana maupun upaya strategis yang dapat dilakukan saat bencana benar terjadi,” katanya. (ar/rud)

DRINGU, Radar Bromo-Potensi bencana alam di Kabupaten Probolinggo masih cukup tinggi. Dalam kurun waktu 2022, tercatat ada 159 bencana. Mayoritas tanah longsor.

Bencana alam yang terjadi hampir merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Jenis dan kategori bencana seakan menyesuaikan letak geografis wilayah.

“Bencana sepanjang 2022 cukup banyak. Ada 159 bencana ditambah dengan 1 bencana nonalam yakni Covid-19,” kata Staf Pusdalops PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo Silvia Verdiana.

Ratusan bencana itu, di antaranya 58 tanah longsor, 43 cuaca ekstrem yang menyebabkan pohon tumbang dan bangunan ambruk, 34 banjir, dan 14 gelombang ekstrem dan abrasi.

Selanjutnya, ada 9 kecelakaan yang terjadi bersamaan dengan bencana. Karena itu, juga masuk dalam data bencana. Serta, satu bencana gempa bumi yang dirasakan di sejumlah wilayah Kabupaten Probolinggo. “Data yang kami himpun bukan hanya kejadian, tetapi dampak yang terjadi,” bebernya.

Baca Juga:  Bea Cukai Probolinggo: Rokok Ilegal Rugikan Negara dan Membahayakan Kesehatan

Soal potensi bencana yang dapat terjadi pada bulan ini, Silvia mengatakan, potensi cuaca ekstrem masih perlu diwaspadai. Saat ini di beberapa wilayah masih sering hujan. Bencana hidrometeorologi seperti longsor dan banjir masih berpotensi terjadi.

“Laporan dan informasi dari BMKG terus kami pantau. Sebab, ini menjadi acuan. Baik sebagai mitigasi risiko bencana maupun upaya strategis yang dapat dilakukan saat bencana benar terjadi,” katanya. (ar/rud)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru