DRINGU, Radar Bromo – Daerah terus memantapkan program vaksinasi Covid-19. Di Kabupaten Probolinggo, sudah ada 2.000 calon penerima vaksin Covid-19 tahap pertama yang terdata. Kurang seribu dari jumlah yang ditargetkan.
Di tahap pertama ini, calon penerima vaksin adalah semua tenaga kesehatan (nakes). Targetnya, sebanyak 3 ribu nakes akan divaksin.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica menjelaskan, setiap orang penerima vaksin tahap pertama akan mendapat SMS dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Prosedur ini sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor Hk.01.07/Menkes/12757/2020 tentang Penetapan Sasaran Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. Adapun sasaran penerima SMS tersebut adalah mereka yang namanya telah terdaftar dalam sistem informasi satu data vaksinasi Covid-19.
“Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sendiri akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama direncanakan akan dilakukan pada 14 Januari, dilaksanakan serentak dengan pencanangan di Jakarta. Yaitu pemberian vaksinasi pertama kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo,” katanya.
Sesuai arahan Menkes, menurut Dewi, masyarakat penerima vaksin tahap pertama ini diprioritaskan tenaga kesehatan. Tahap kedua yaitu petugas pelayanan publik dan tahap ketiga adalah kelompok rentan.
“Sasaran penerima vaksin untuk tenaga kesehatan di Kabupaten Probolinggo sudah terdata, termasuk tenaga vaksinator, rantai dingin vaksin sampai dengan sarana prasarana saat pelaksanaan vaksinasi,” terangnya.
Menurutnya, ditargetkan sekitar 3 ribu orang penerima vaksin tahap pertama. Sampai kemarin, baru sekitar 2 ribu orang yang sudah terdata dan di-entry ke pusat.
Sesuai instruksi Bupati Probolinggo dilanjutkannya, tenaga kesehatan dari semua golongan harus terdata dengan benar. Karena itu, pihaknya terus berupaya mendata semua nakes dan petugas pembantu di kantor pelayanan kesehatan (yankes).
“Sampai saat ini masih ada beberapa orang tenaga kesehatan di Kabupaten Probolinggo yang belum terdata. Sehingga masih perlu diinventarisasi kembali. Batas akhir input data tersebut ke Kemenkes sebelum tanggal 4 Januari besok (hari ini, Red),” ungkapnya.
Lebih lanjut Dewi menambahkan, vaksinasi Covid-19 akan diberikan dalam 2 dosis dengan interval waktu 14 hari. Efikasi vaksin akan tercapai 95 persen setelah 7 hari dari vaksinasi dosis kedua.
“Selama menunggu hasil uji klinis tahap tiga vaksin Sinovac dan dikeluarkannya izin edar dari BPOM, mari kita tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sehingga, ikhtiar kita bersama ini akan mendapat hasil yang maksimal. Jangan kendor, tetap jaga kesehatan dan keselamatan diri dan keluarga. Salam sehat,” imbaunya. (mas/hn)